Sabtu, 27 Desember 2014

Target tahunan

Berikut catatan saya pagi ini di warung mbok Djum tentang apa-apa yang harus dilakukan di tahun 2015. Silakan menyimak.


Foto      : Mandor 
Editing : Prima Hutabarat

Cita-cita, tujuan, target itu harus tidak logis
Kemudian carilah cara-cara yang logis untuk mencapainya.

Sesuatu yang diluar daya pencapaian logisnya akan membuat seseorang tumbuh. Kekuatannya bertambah. Kekuatan di sini bisa berupa kemampuan, pemikiran, ide, relasi, pengalaman, jalan keluar, daya analisis, atau apapun yang membuat seseorang tumbuh. Meski yang dilakukan adalah biasa-biasa saja tapi ketika dia tumbuh, maka kebiasaan itu akan menjadi besar dan layak diperhitungkan.

Jumat, 19 Desember 2014

A SELF REFLECTION : Merasa



My monday is yours. Postingan ini dirilis 24 februari 2014 lalu bertepatan dengan hari senin. Mulanya saya hanya menuliskan pengalaman kebiasaan hari senin saya. Kata orang sih hari senin adalah hari pualing kejam, makanya untuk menghindari itu saya menuliskan 5 tips, mulai rumah hingga di tempat kerja agar bisa melalui harinya.

Ada banyak kejadian sehari-hari yang sudah menancap tentang hari senin. Slogan I like Monday sebenarnya malah berusaha bersembunyi pada kalimat I don't like Monday. Bahwa sebenarnya kita semua itu gak suka sama hari senin, jujur saja deh. Setelah santai di hari minggu kemudian ketemu kerja lagi, harusnya sih fresh namun ternyata banyak yang malah stress.

Nah, tulisan ini menjadi pilihan dalam tantangan GA om Trainer. Apa sebab?

Selasa, 16 Desember 2014

Bekerja itu ya bekerja


Diskusi di warung siang ini sangat interaktif. Menyangkut kerja yang tiada habisnya digeluti oleh semua orang. Ada banyak karyawan pabrik yang makan di warung saat itu sehingga banyak sekali aneka jawaban yang muncul. Dan itu sangat menggugah pola pikir saya.

"Bagi kalian, bekerja itu untuk apa?" Begitu pertanyaan Mbok Djum di sela-sela pekerjaannya membungkus nasi pesanan orang yang datang.

"Berbakti kepada Bangsa dan Negara." Jawab salah seorang karyawan.

"Bo'onggg... Mungkin kalau kamu sekarang jadi Guru di tempat terpencil dengan gaji minim atau bahkan tanpa gaji baru saya percaya. Kalau kamu sekarang jadi Dokter di tempat yang tidak terjangkau tanpa fasilitas apapun tanpa gaji, baru saya percaya." Begitu komentar Mbok Djum tanpa tedeng aling-aling.

Jumat, 12 Desember 2014

Weekend tlah datang


Hore hari Jumat telah datang, weekend segera menjelang. Menunggu datangnya hari Sabtu itu paling pas ya di hari Jumat, kalau masih hari Rabu masih kelamaan, apalagi pas hari Senin, malah tambah stress mikirin datangnya hari sabtu. owalah. Kerja dari Senin sampai Jumat ternyata hanya untuk menunggu datangnya hari Sabtu. Saya kan termasuk orang-orang pecinta weekend hahaha.
Pengennya cepet-cepet pulang. Pokoknya begitu mendengar bel langsung cabut menikmati bebasnya udara di luar ruangan. Selamat tinggal urusan pabrik, selamat mengurusi dirimu sendiri berjalan sendiri tanpa diriku ya.

Etapi sebenernya gak seneng-seneng amat sih ketika weekend menjelang seperti saat ini. Masih ada rasa was-was, hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan plan minggu depan. Alhasil ada dua kemungkinan, jika plan tidak ada perubahan maka saya bisa langsung kabur. Tapi jika plan ada perubahan artinya urusan datang pas injury time, harus jaga gawang hingga semua permasalahan plan minggu depan harus dibereskan. Harap-harap cemas gitu deh.

Yup benar seperti dugaan anda. Belum hilang rasa cemas, mas Rere berdiri "Teman-teman yang saya hormati dan saya cintai, terima kasih untuk tetap stand by di meja masing-masing demi ..."

Senin, 08 Desember 2014

Taat aturan

Tulisan kali ini saya batasi dulu, bahwa taat yang dimaksud dalam tulisan adalah patuh. Taat = Patuh. saya bukan ahli Bahasa Indonesia mohon dikoreksi perbedaannya di mana.

Yang namanya aturan ada yang berbentuk perintah, ada juga yang berbentuk larangan. Bermacam-macam reaksi manusia ketika mendapati sebuah aturan. Ada yang tegas, ada yang main-main, bahkan ada yang tidak peduli.

Mari kita berandai-andai saja.
Seorang dokter memberikan resep yang mengharuskan untuk meminum obat tablet 1/4 biji per 8 jam selama 3 bulan. Ya, satu tablet tersebut harus dipotong-potong dulu menjadi 4 kemudian diminum sesuai jadwal. Aturannya memang begitu kalau ingin sembuh dari penyakitnya.
Kemudian ada saudara datang memberikan kabar. "Itu tetangga saya kemarin dikasih obat seperti ini, dia langsung minum 3 butir. Besoknya bisa sembuh sehat bugar."

Mana yang anda pilih? Aturan dokter atau saran dari saudara?

Jumat, 05 Desember 2014

MogNas

Mogok Nasional

"Mbok, minggu depan saya akan mogok kerja." Begitu kata saya pagi ini di sela-sela sarapan. Warung ini masih lengang, belum banyak karyawan pabrik yang datang. Hari ini saya datang kepagian, lumayan sih masih punya banyak waktu buat sarapan sambil mencari informasi yang berkembang.

Ini pasti akan jadi pembicaraan serius. Karena untuk masalah mogok karyawan artinya sudah pasti berhubungan dengan upah.
Namun mbok Djum tetap tenang. Baginya, mogok ataupun tidak, karyawan pasti butuh makan. Warung ini bisa terus eksis karena berada di tengah-tengah karyawan. Karyawan mogok atau tidak, tidak ada pengaruhnya terhadap operasional warung.

"Mogok nasional. Rencana tanggal 10 - 11 Desember nanti, semua elemen karyawan akan turun ke jalan. Serentak di seluruh Indonesia." Lanjut saya. Segelas kopi panas terhidang di depan saya.

"Halah, sok-sok an aja kali. Kemarin kamu kayaknya bela-bela pabrik, secara levelmu sudah menjadi mandor. Sekarang malah ikut demo pabrik." Begitu jawab mbok Djum. Sepertinya dia masih tidak menganggap serius dengan apa yang akan terjadi minggu depan.

Kamis, 27 November 2014

E-Hate

Berita, rumusan awalnya adalah fakta. Pemaparan kejadian di lapangan untuk disebarluaskan ke masyarakat. Sebuah berita harus jujur dengan apa yang terjadi. Dengan adanya sebuah berita, penerima berita bisa mengambil tindakan yang harus dilakukan.

Berita bisa disampaikan dengan media apapun. Dulu, televisi, radio dan koran menjadi media mainstream dalam penyampaian berita. Bahkan bisa dijadikan sebagai rujukan. Karena dijadikan rujukan, media mainstream sangat berhati-hati dalam menurunkan berita. Kebenaran berita diuji dan dikaji sebelum tampil. Kode etik dijaga, opini diberikan seperlunya. Opini berita harusnya bersifat dugaan. Dari analisis berita, opini diberikan kepada pembaca sebagai alternatif agar pembaca berhati-hati dalam mengambil tindakan.

Zaman bergerak semakin global. Informasi begitu deras. Berita apapun bisa kita lihat di depan kaca. Dulu orang menerawang kejadian di belahan dunia lain merupakan suatu keahlian dunia gaib. Sekarang bukan hal yang aneh lagi. Dunia maya menjadikan keahlian penerawangan menjadi mudah. Semua berita bisa didapatkan dalam hitungan detik. Situs-situs berita bermunculan ingin menjadi portal berita yang paling cepat mengabarkan sesuatu. Sesuatu yang bisa sangat menarik sehingga diperbincangkan di dunia maya maupun di dunia nyata.

Senin, 24 November 2014

Naik Gaji

Terima kasih telah datang
Bisa pemrograman robot?
Tidak
Bisa ngitung arus dan tegangan?
Tidak tahu pak
Bisa menggambar teknik?
Tidak bisa pak
Bisa ngelas, nyambung listrik, nyolder?
Engg ...
Bisa MS Word?
Tidak
MS Excel?
tidak
trus isamu ki opo?
Saya bisa kerja pak. Suruh saya apa saja nanti saya sambil belajar.
Gajinya UMK kan pak.

"Mas Mandor, gimana nih?"

Dengan tenang saya jawab begini "Kami akan memberimu uang jalan selama 1 bulan di awal bulan. Jadilah sales produk perusahaan kami. Jika kamu mencapai target penjualan, maka bonus batas target itu adalah UMK bagimu. Bahkan kami akan membayarmu 35 juta per bulan asalkan kamu memastikan penjualan perusahaan ini 90 milyar per bulan. Ingat, jika dalam 1 bulan masa percobaan gagal, bulan berikutnya tidak usah balik lagi ke sini."

Kamis, 20 November 2014

Resah


Bayangan Perempuan Desir Angin menyesaki pikiran. Tentang gambaran yang bernama kenangan. Aku tidak bisa mengelak, bayanganmu terus menghujam sejak kutinggalkan pintu itu dengan amarah.

Tentang senyumanmu ketika bertemu, begitu antusiasnya kamu bersegera menemuiku dengan berusaha tampil secantik mungkin. Tentang kamu yang berpura-pura memarahiku, padahal itu adalah tanda permintaanmu untukku memotong rambut. Tentang kesalahanmu yang begitu mudah kumaafkan, menumpahkan kopi ke bukuku Dasar Teknik Digital dan Komputasi Analog. Tentang kamu yang menyeretku untuk segera merasakan nasi goreng si Bontot yang menurutmu pualing enak sedunia.

Selasa, 18 November 2014

November pun hujan

Aku memberanikan diri memintamu bercerita. Tentang Ray, tentang jalan aspal panas ketika tengah malam, tentang putaran roda dan raungan knalpot, tentang kecepatan di atas normal, tentang balap liar. Meski aku mendengarkan dengan hati sakit.

"Syaratnya pertama, kaka gak boleh marah!"
Aku hanya mengangguk

"yang kedua, Aku masih mencintaimu, begitu juga dengan Ray, aku mencintainya juga. Dengan alasan yang sudah aku ceritakan berulang kali kepadamu!"
Aku juga mengangguk saja kali ini, daripada berantem. Kamu memandang kosong sejenak, menerawang kejadian-kejadian kemudian mulai bercerita dengan mata berbinar.

Kamis, 13 November 2014

Past and Now

Dalam melihat kisah sukses seseorang, seringnya disebutkan kondisi sekarang ketika sudah berhasil mencapai hal ini itu. Sekarang sudah punya mobil BMW, sekarang sudah punya rumah besar, hotel, villa. Sekarang usahanya sudah maju, pabriknya ada 6 di kota-kota besar.

Dulu dia anak orang miskin, sekarang kaya. Dulu dia sekolah gak sampai,  sekarang bisa mendapatkan penghargaan. Dulu dia punya sepetak tanah, sekarang punya ribuan petak tanah. Coba lihat polanya. Dulu - sekarang, dulu - lihat sekarang, dulunya - sekarang. Seakan-akan kita melihat awal dan akhir saja. Atau lebih parahnya lagi kita hanya mementingkan hasil akhir.

Maka seringnya yang dilihat hanya mereka-mereka yang berhasil untuk dibanding-bandingkan. Dan mereka-mereka yang gagal untuk dijadikan pelajaran jangan jadi seperti itu.

OK perbandingan contoh di atas bisa saja berlaku untuk orang awam, selesai masalah. Orang awam pasti akan gumun (terpesona) dengan cerita-cerita seperti itu.

Senin, 10 November 2014

Ibu, tempat mengadu

Dulu waktu kecil katanya saya punya ketakutan yang aneh. Waktu itu masih seumuran 4 tahun takut sama burung merpati. Tetangga sebelah memelihara burung merpati di banyak di rumahnya. Pagupon dengan aneka bentuk tertempel di temboknya berjajar, banyak. Begitu saya keluar rumah, tiba-tiba seekor merpati turun ke bawah. Saya langsung teriak dan menghabur ke Ibu "Ibuu... ada ituu ...!" Atau pas ketika lewat dan burung merpatinya sedang berkeliaran di tanah. Saya jalan sambil pegangan kaki Ibu rapat-rapat. Saya tertawa ketika Ibu cerita phobia merpati itu.

Menginjak masa sekolah SD saya sering sakit-sakitan. Waktu itu saya sakit panas. Di tangan Ibu benar-benar di rawat secara serius meskipun dengan obat yang sederhana. Hanya dengan mengunyah sesuatu, dan melaburkannya ke jidat saya disertai dengan doa yang sangat sederhana. "Bismillah Ya Allah sembuh" Sambil menepuk-nepuk jidat saya. Ternyata yang dilaburkan adalah beras dan kencur. Pernah suatu kali saya terserang gondongan. pipi dan leher saya membengkak. Ibu langsung pergi ke warung cari blawu. Dengan segera dilaburkan ke leher dan pipi saya, sebagian dioleskan ke bibir. Whaa bibir jadi membiru. Tetap dengan doa yang sama "Bismillah Ya Allah sembuh." Saya percaya saja dengan obat yang diberikan Ibu, karena doa Ibu sangat menentramkan.

Kamis, 30 Oktober 2014

Tidak lulus itu ...


"Enak ya mbok, gak lulus sekolah trus bisa memimpin."

"Ya memang enak bang, namanya juga memimpin perusahaan besar. Siapa yang gak ngiler coba. Gak lulus Harvard tapi jadi pimpinan facebook. Gak lulus dari University of Houston jadi pimpinan Wordpress. DO (Drop Out) dari IAIN Sunan Ampel malah jadi pimpinan Jawa Pos Group. Ada juga orang yang gak tamat SD dari kota Malang sekarang jadi motivator terkenal di Indonesia, DO dari ITS malah dipaksa jadi Presiden direktur Baba Rafi. Gak lulus SMA malah bisa jadi Menteri. Enak kan gak perlu capek-capek kelamaan di bangku sekolah."

Saya kaget dengan jawaban mbok Djum ini. Apakah mbok Djum akan membawa polemik menjadi perlu atau tidaknya sekolah, perlu atau tidaknya ijazah. Tapi yang jelas harusnya sekolah itu penting.

"Kok gitu mbok?"

Senin, 27 Oktober 2014

Pujian sedikit

Mungkin sebagian dari anda pernah membaca cerita motivasi tentang seorang penari yang dikirim secara viral di email. Cerita tentang seorang penari yang ingin menunjukkan tariannya kepada seorang pakar yang sedang berkunjung di kota tersebut. Kalau masih belum pernah, langsung saja cari di mbah google tentang "Impian Yang Terbuang" atau "Kisah Penari Berbakat". Berikut paragraf cuplikannya,

Si ibu ini sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. “ini tidak adil!” seru ibu itu. “Sikap anda telah mencuri semua impian saya pada waktu itu. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit? Anda seharusnya memuji saya, dan bukannya mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko!”
Si pakar menjawab lagi dengan tenang, “Tidak ... tidak, saya rasa saya telah melakukan hal yang benar. Anda tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikan anggur itu enak. Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya sudah sangat lelah setelah pertunjukan. Dan sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa anda mestinya fokus pada impian anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya.”

Selasa, 21 Oktober 2014

Pertanyaan sapaan

Bagi yang sudah pernah merasakan kekerabatan, setiap pertemuan selalu diawali dengan pertanyaan sapaan. Pertanyaan sapaan kadang terkesan basa-basi sebagai pembuka pembicaraan. Adakah anda menjawab pertanyaan sapaan itu dengan serius?

Untuk pertanyaan standar namun jawabannya absurd, mungkin juga malas jawabnya. Seperti Apa kabarnya? Piye kabare? How are you? How do you do? Pertanyaan semacam ini dikesampingkan dulu saja.
Sedangkan pertanyaan pengundang kegalauan seperti : mana pacarnya? kapan nikah? kapan punya anak? kapan kakak ini punya adik? kapan mantu? dan pertanyaan sejenis juga saya pinggirkan terlebih dahulu. Karena pembaca sudah bosan menanyakan dan ditanyai, dengan jawaban yang belum tentu jelas.
Yang mengusung sara untuk perdebatan, silakan kelaut aja deh.

Jumat, 17 Oktober 2014

Berbuat Salah

Ambil contoh orang paling terkenal di dunia lampu, Thomas Alfa Edison. Dia melakukan percobaan yang banyak untuk bahan lampu pijar tersebut. Mulai dari filamen-filamen logam, elemen platina, untaian karbon, hingga yang terakhir adalah bahan wolfram. Bahkan ketika percobaan menggunakan logam putih, lampunya meledak karena bahan tersebut tidak kuat menahan arus besar. Dari sekian percobaan yang dilakukannya, ditemukan kawat wolfram yang mempunyai ketahanan menyala paling lama selama 40 jam.

Setelah itu muncul lampu TL (lampu tabung). Lampu ini terdiri atas tabung kaca yang hampir hampa udara dan berisi uap raksa. Di ujung-ujung lampu TL terdapat elektroda yang diberi tegangan yang cukup tinggi. Perbedaan tegangan ini menghasilkan loncatan bunga api listrik di antara kedua elektroda sehingga gas yang ada di dalam lampu TL memancarkan cahaya. Cahaya tersebut mengenai lapisan fosfor yang ada dalam tabung lampu TL yang menyebabkan lapisan fosfor memendar dan lampu terlihat mengeluarkan cahaya.

Sekarang teknologi semakin maju. Kini muncul lampu LED yang lebih ramah lingkungan dan efisiensinya lebih tinggi. Loncatan listrik dari elektroda hanya membutuhkan tegangan yang kecil saja, hanya sekitar 1 sampai 5 volt saja untuk melepaskan foton (cahaya) melalui sambungan elektrodanya.

Senin, 13 Oktober 2014

Selamat Ulang Tahun

Aku ditarik Perempuan Desir Angin memasuki sebuah rumah makan, tepatnya sebuah restoran. Sore itu masih matahari masih membakar, panasnya tidak berkurang untuk jam yang seharusnya angin semilir, berdesir. Sepertinya ini tempat makan yang elit. Aku ikut saja. Di kota ujung barat Jawa Barat ini aku hanya pasrah saja karena di kota ini, Cilegon, dia sudah menghafal seluk beluk kota.

Pelayan itu membukakan pintu, memandang ramah kepada Perempuan Desir Angin "Tempat favorit mbak sudah kosong" katanya. Rupanya keduanya sudah saling kenal. Pelayan juga mengulas senyuman kepadaku, hanya saja nampaknya aku asing di wajah pelayan itu. Artinya Perempuan Desir Angin sudah sering makan di sini sehigga sudah dikenal oleh beberapa orang penghuni restoran.

Senin, 06 Oktober 2014

Manusia Harimau

Saya menemukan kemiripan dengan jaman dahulu kala. Munculnya Ganteng Ganteng Serigala (GGS), disusul dengan Manusia Harimau, tidak lepas dari cerita-cerita orang tua di jaman dahulu. Cerita-cerita sandiwara radio, cerita silat, maupun cerita komik selalu muncul. Bahwa kehidupan sehari-hari sudah akrab dengan perubahan bentuk dari manusia menjadi hewan, atau paling tidak meniru gerak-gerik hewan untuk mempertahankan diri ataupun menyerang.

Manusia akan terlihat hebat, gagah kalau mempunyai kekuatan kulit seperti badak, mempunyai kekuatan sebesar gajah, mempunyai taring dan terkaman seperti harimau, mempunyai aura yang menyeramkan seperti serigala.
Dengan segala upaya, manusia memperlajari bagaimana caranya agar kulit sekuat badak, pukulan sekuat gajah, gerakan segesit harimau atau memangsa seperti serigala. Sungguh menyenangkan bagi seseorang tatkala dirinya bisa berubah menjadi hewan yang dituju itu. mempunyai jurus silat yang setara dengan kekuatan hewan yang dituju itu.

Jumat, 03 Oktober 2014

Maksudnya apa (2)

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan saya beberapa bulan silam. Bisa dilihat di sini Maksudnya apa

--***---

Bahkan saya sendiri pun masih belum mengerti dengan pertanyaan ini. Setelah saya ngomong di depan kelas selama 2 jam menjelaskan konsep six sigma, ada pertanyaan dari seseorang yang di belakang.

"Pak, dari semua uraian tadi itu maksudnya apa?"

Saya kaget bukan kepalang. Ini pertanyaan maksudnya apa? Maksud dari pelajaran hari ini ya yang saya katakan selama 2 jam tadi itu. Saya menjelaskan teori-teori dan penghitungan data statistik untuk membatu pengambilan keputusan. Maksud saya sudah saya jelaskan dalam pelajaran tadi.
Apakah saya harus meringkat kata-kata dan slide tadi dengan beberapa kalimat saja? Gak mungkin, lha wong saya ngomong selama itu saja kamu gak ngerti, apalagi disingkat dalam beberapa kalimat saja.

Kamis, 25 September 2014

Kesempatan

Siang itu tampak ramai. Warung ini dipadati oleh karyawan pabrik yang sedang kelaparan. Maklum, mereka ingin sedikit memanjakan perutnya dengan membeli makanan "enak". Definisi enak disini adalah yang relatif lebih daripada makanan yang disediakan oleh pabrik. Enak di sini artinya adalah bisa nambah lauk apa saja yang diinginkan.

Dengan wajah yang sedikit dipaksakan, seorang teman mendekati saya yang sedang makan. Ada semacam kesepian di raut wajahnya yang disembunyikan di ulasan senyumnya. Ternyata keramaian warung ini tak selalu menyediakan keramaian di hatinya. Saya hanya pura-pura tidak tahu saja.

Seperti biasanya saling menyapa "Makan apa hari ini mas?"


"Nganu, tumben-tumbenan nih saya makan nasi dicampur kangkung."
Saya sengaja tidak menjawab biasa. Jawaban saya harus luwar biyasa agar obrolan terus berlanjut.

Selasa, 16 September 2014

PowerAnger

Mungkin menurut kita, seorang yang sering marah-marah di pabrik adalah orang yang menjengkelkan dan harus dihindari sejauh mungkin. Ada kesalahan sedikit, marah. Ada laporan kurang, langsung komplain. Ada kerjaan yang gak beres, hajar. Pokoknya semua hal yang gak sesuai dengan dia, langsung disikat tanpa ampun.
Bisa jadi seseorang itu adalah rekan kerja kita sendiri, atau bahkan atasan kita sendiri.

Maka semua hal yang berhubungan dengan dia, sebisa mungkin dikerjakan dengan sebaik-baiknya, dengan sebenar-benarnya. Begitu dibawa menghadap kepadanya, harus siap mental akan mendapatkan langit runtuh, hujan komplain, kurang ina inu, pokoknya marah. Gak ada hal yang lolos dari dia, pokoknya marah dulu baru kemudian didiskusikan apa maunya.

Pernahkah terpikir, bahwa rekan kerja atau atasan yang sering marah-marah itu kok dipertahankan oleh pabrik? Kenapa dia masih saja ada di pabrik. Padahal orang seperti itu bisanya hanya membuat stress yang lain saja, membuat orang jadi gak betah dengan kerjaannya masing-masing.

Selasa, 09 September 2014

Mentok

Pekerjaan yang diberikan kepada kita, sebisa mungkin diselesaikan dengan baik. Sukur-sukur tepat waktu atau lebih cepat sehingga masih ada kesempatan untuk didiskusikan lebih lanjut. Pekerjaan yang kita selesaikan itu seringkali digunakan sebagai data / acuan untuk laporan berikutnya. Seneng dong pas ketika laporan kita dipakai, digunakan dan diimplementasikan.

Nah, pekerjaan itu kan tidak selamanya mulus. Ada tingkat kesulitan masing-masing yang sebenernya tidak diketahui oleh bos. Bos tahunya beres. Beruntunglah jika rekan-rekan mempunyai bos yang bisa diajak berdiskusi tentang tugas yang diberikan. Namun seringnya yang saya temukan adalah, bos memberikan perintah dan deadline, dengan tambahan kata "pokoknya".

Maka tidak jarang saya temukan rekan-rekan yang ketika mengerjakan tugasnya mentok di tengah jalan. Tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Struktur program PLC nya error, data reject tidak logis, laporan presentasinya kosong, rumusan perhitungan hasil produksi tidak match, kehilangan kata-kata untuk dituliskan dalam laporan. Masalahnya ini kan pekerjaan sudah di tengah jalan, si bos sedang menunggu laporannya. Bisa dibayangkan bagaimana reaksi bos ketika mendapatkan laporan "Nganu pak, saya stuck nggak bisa mikir lagi." Apa ndak digoreng ...

Selasa, 02 September 2014

Introspeksi

Mendapati orang yang melakukan sebuah kesalahan, seseorang dapat dengan mudah mengatakan tentang introspeksi. Apalagi kalau seorang atasan sedang menghukum anak buahnya. Dengan mudahnya dia menyuruh untuk melakukan introspeksi diri. Bahwa ternyata kalian itu salah, kalian itu sedang melakukan kesalahan.

"Harusnya kalian malu dengan kesalahan ini. Coba introspeksi diri apa kesalahan kalian. Masak gitu aja gak tahu."

Terkadang perintah tersebut adalah sebuah alat untuk lepas tanggung jawab. Hanya menyalahkan saja. Memastikan bahwa ini adalah salah kamu. Setelah menyuruh anak buahnya introspeksi diri, kemudian dia melenggang bebas seperti tidak terjadi apa-apa.

Senin, 25 Agustus 2014

Jujur dan berterus terang

Secara bahasa dan secara istilah, saya membedakan kedua kata di atas. Jujur adalah tidak berbohong, tidak menjawab palsu pada sebuah pertanyaan. Sedangkan berterus terang, bercerita sesuai apa yang diketahui tanpa menunggu ditanya.

Saya kasih contoh ringan

"Mas, harganya berapa?"
"Yang ini harganya 19rb bu."
"Kulakannya berapa, jujur ya jawabnya."
"Kulakan dapet 11rb."

Kamis, 21 Agustus 2014

Setelah tahu

Setelah tahu itu melegakan. Setelah tahu apa penyebabnya, apa yang berlangsung di balik suatu kejadian itu memberikan penjelasan. Orang yang marah, setelah tahu akan surut marahnya. Orang yang bermasalah, setelah tahu akan bisa ketemu solusinya. Orang yang mentok, setelah tahu akan menemukan jalan keluarnya.

Tanda orang yang tahu itu sebenarnya mudah. Ketika seseorang berkata "Ooo ...", "Jadi begitu ya", atau perkataan sejenis. Membuat seseorang paham dan ikut memikirkan apa yang sedang terjadi. Perubahan sikap, pola pikir, emosi, tingkah laku akan berubah drastis dari yang sebelumnya "tidak tahu" kemudian "tahu".

Jumat, 15 Agustus 2014

Mari berproduksi

Budi membeli apel 2 buah, jeruk 2 buah dan salak 3 buah. Harga apel 400 rupiah, harga jeruk 300 rupiah dan harga salak 100 rupiah per buahnya.Jika uang budi 2000 rupiah, berapa kembalian yang harusnya diterima?

Saya tidak menyalahkan soalnya. Secara tidak sadar, soal pembelian ini kita terima secara terus-menerus. Pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, tidak terlepas dari kegiatan membeli. Sehingga alam bawah sadar tertanam untuk membeli. Informasi kegiatan konsumtif ditanam sedari kecil.

Jumat, 08 Agustus 2014

Personalize

Secangkir kopi terhidang dengan manisnya di depanku. Mengepul panas, beraroma mantap.

Kopi permintaanku ini sudah dihafal oleh mbok Djum takaran dan racikannya. Satu sendok kopi hitam ditambah dengan satu setengah sendok gula. Kemudian disiram dengan air mendidih di atas kompor. Airnya harus benar-benar mendidih (mbulak-mbulak) sehingga ketika dimasukkan ke dalam gelas, bubuk kopinya ikut terangkat dan mengambang bercampur busa kopi yang terbentuk. Kopi menjadi matang terkena air mendidih dan aromanya langsung memenuhi ruangan.
Seduhan kopi diaduk, dengan kondisi kopi masih mengambang. Perlahan-lahan ampas kopi turun seiring dengan penurunan suhu seduhan.

Jika bubuk kopi tidak terangkat ke permukaan maka proses penyeduhan kopi dianggap gagal dan harus membuat kopi baru lagi.

Bisa jadi racikan untuk orang lain berbeda dengan kopi yang terhidang di depanku ini.Itulah yang membuat orang-orang di sini betah. Masing-masing orang merasa diperhatikan secara personal, dihafal menurut kebiasaannya.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Roadmap Masa Depan

kamu besok mau jadi apa?
sepuluh atau lima belas tahun lagi kamu mau dikenal sebagai apa?

Dulu saya menganggap pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris, pertanyaan yang gak perlu dijawab karena memang saya gak mampu menjawabnya. Bahkan saya menganggap pertanyaan itu adalah suatu sindiran melihat kondisi saya yang masih gak jelas mau jadi apa. Lha wong sekolah gak selesai-selesai, nyari kerjaan saja susahnya minta ampun.

Setelah memasuki dunia kerja, saya baru menyadari bahwa ternyata ada banyak sekali yang tidak saya ketahui. Ada hal-hal baru, ilmu baru yang berguna untuk diterapkan dalam kehidupan. Ada banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari. Dan saya merasa terlambat untuk menyadarinya.

Saat kerja di pabrik, ada hal yang menghantui saya setiap hari. Saya sudah pasti tidak akan selamanya di sini. Ada suatu saat nanti saya harus keluar dari pabrik ini entah itu mengundurkan diri, dipecat atau PHK, dan pensiun. 

Selasa, 06 Mei 2014

Menikmati keringat sendiri

Suhu ruangan sangat panas, gerah sekali. Muka dibasuh dengan air pun dalam sekejap terasa berkeringat kembali. Padahal beberapa hari yang lalu sempat hujan deras, namun setelahnya, udara masih terasa gerah. Seragam serasa lengket dengan kulit, malah lebih baik bekerja di luar ruangan daripada di dalam ruangan.

Kondisi ini malah ditambah informasi kenaikan harga TDL. Otomatis pabrik langsung melakukan tindakan penghematan. Semua yang berpotensi pemborosan listrik sebisa mungkin dihilangkan untuk menurunkan pemakaian daya. Bahkan pengguaan AC ruangan dipasang timer yang lebih pendek untuk membatasi pemakaian. Para karyawan hanya bisa protes, sedangkan jajaran pengelola pabrik sedang berpikir keras mencari jalan agar pabrik bisa terus berjalan dan selalu menghasilkan.

Udara sedang gerah, menurut pengamatan orang-orang sih katanya sedang ada ganti musim. Gak siang gak malam tetap saja panas gerah. Katanya orang sih, saya tidak mengerti betul tentang fenomena alam seperti ini, biar orang yang berkompeten saja yang menjelaskan kejadian alam seperti ini.

Senin, 21 April 2014

Saya kuat

Sekarang mari mengingat-ingat masa-masa yang telah dilewati. Masa kanak-kanak, masa remaja. Adakah suatu kejadian yang menguatkanmu sekarang ini? Ada, banyak malah.

Pengalaman-pengalaman itu sangat indah sekali untuk diceritakan. Kejadian yang tidak terduga, bahkan kalau kita harus mengulanginya saat ini, masih harus berpikir seribu kali. karena apa yang kita lakukan di masa lalu itu adalah suatu keajaiban.

Selasa, 15 April 2014

Sifat palsu

Saya kasih setting kondisi seperti ini :
Ada seseorang yang sehari-harinya kalem, lemah lembut, tutur katanya sopan. Wajahnya selalu berbinar cerah dan enak sekali dipandang orang. Ramah kepada tetangga, setiap hari selalu bertegur sapa dengan orang yang ditemuinya. Menjadi rujukan yang dimintai pendapatnya. Dikenal luas oleh masyarakat dengan kegiatan sosialnya.
Ketika melihat ada tetangganya tertangkap tangan mencuri sepeda motor, dia langsung marah. marah sekali dengan tetangganya yang kedapatan mencuri itu. Salah seorang tetangga yang lain bergumam

"Oo gitu ya sifat aslinya kalau muncul."


Maka semua orang yang ada di situ langsung manggut-manggut setuju dengan statemen itu. Tidak ada yang berani menyela.

Senin, 14 April 2014

Beres Pak

Seorang pelatih sepakbola akan berteriak-teriak di pinggir lapangan agar pertandingan berjalan sesuai dengan arahan yang dimaksud. Sedangkan kapten kesebelasan, mempunyai bahasa sendiri dalam mengkoordinir rekan-rekannya di lapangan. Sebisa mungkin sang kapten tidak bicara dalam berkomunikasi. Kapten hanya menggunakan gerakan tangan, goyangan tubuh, gerakan kaki, bahkan pandangan mata digunakan juga dalam mengatur serangan dan pertahanan. Pelatih dan kapten mempunyai bahasa komunikasi yang berbeda, untuk sebuah tujuan kemenangan.
Tukang parkir akan berteriak-teriak untuk mengatur mobil yang berjalan mundur. Beda dengan truk kontainer, teriakan dari belakang tidak akan terdengar oleh supir. Kalah dengan suara mesinnya. Sopir kontainer hanya melihat tangan tukang parkirnya. Terbuka, mengepal, njempol, goyang kiri kanan sebagai tanda arah kemudi harus kemana. Beda lagi dengan tukang parkir pesawat terbang, harus menggunakan bendera atau lampu panjang dengan kode khusus.

Selasa, 08 April 2014

Pulanglah Nak

Pulang dulu nak, sini
Ibu sudah menyiapkan kasurmu
Sudahlah, istirahat dulu main-mainnya
Kamu sudah capek tapi gak ngerasa capek
Sini istirahatlah

Pulanglah nak
Sudahi dulu mengejar-ngejar layangan putus itu
Istirahatlah
Berhentilah
Berhentilah sejenak mengejar setoran, mengejar target produksi, mengejar penjualan, mengejar customer, mengejar uang, mengejar entah apapun namanya itu
Biarkan ibumu ini mengusap kepalamu sejenak
Di dalam tidurmu

Pulanglah nak
Ibu tahu kamu sedang senang-senangnya berlarian
Terpanggang matahari dengan wajah merah hitam
Kamu sudah capek sudah waktunya makan dan istirahat
Ibu yang sudah bersamamu di waktu kecil sudah hafal denganmu
Ibu tahu betul itu,
meski kamu sudah besar kamu tetap anak ibu

Kamu itu lapar sekali dan kamu tidak menyadarinya
Entah kamu masih ingat atau tidak
Ketika kamu pulang itu, ibu menyuapimu
Tanpa sadar kamu membuka mulut, makan
Sambil tertawa riang dengan berceloteh tentang lari-larian barusan
Tanpa sadar membuka mulut, minum
Menghabiskan air putih segelas penuh ukuran besar
Padahal kamu itu susah sekali makan

Pulanglah nak
Ibu tahu betul kamu itu gelisah sekali
Dan kamu tidak menyadarinya dan tidak mau menyadarinya
Ada kepedihan diam-diam di sudut hatimu
Yang sebenarnya kau simpan rapat-rapat
Namun ingin kau ceritakan suatu saat kelak kepada seseorang

Sini pulanglah nak
Segera ceritakan apa itu di rumah sini bersama ibu
Ibu sudah menyediakan telaga cinta pembalut luka
beserta kasur dan sprei tertata rapi menyambutmu

Kamis, 03 April 2014

Pas-pasan

Liburan akhir bulan sudah usai,sekarang kembali kerja lagi. Eh ngomong-ngomong soal weekend kemarin, saya malah diharuskan masuk oleh pabrik. Semua karyawan libur, anak-anak libur, hanya orang-orang yang berkepentingan dengan penghitungan saja yang masuk. Ngitung agar semuanya pas. Kalau ada kekurangan dan kelebihan penghitungan harus dicari dan dilakukan pembetulan agar pas.
Saya berangkat kerja di saat tetangga-tetangga kiri kanan menikmati libur panjang mereka. Ada yang melihat dengan mata penuh berbinar "semangat banget kerjanya mas, tanggalnya hitam semua". Ada yang melihat dengan mata mengejek "Mendingan tidur aja di rumah mas". Ah mungkin itu hanya perasaan saya saja. (curcol lagi)

Pagi ini saya sarapan di warung mbok Djum. Sebelum masuk kerja saya nangkring dulu. Secangkir kopi terhidang di depanku tanpa kuminta. Kopi ini seperti sebuah kebiasaan rutin tanpa kuminta. Awal bulan ini gajian sudah turun, sudah diterima artinya sudah pegang uang untuk mbayar ini itu. Saya raih buku catatan utang harian yang ada di atas lemari kaca itu. Maklum, masih termasuk kaum buruh yang uangnya tergantung dengan gaji yang diterima di awal bulan. Kucermati catatan-catatan utang yang kutulis sendiri di buku itu, wah ternyata banyak juga yah.

Senin, 24 Maret 2014

Dipanggil Bos

Senangkah saat anda dipanggil bos?

Saya punya 2 persepsi dengan kalimat di atas :
Pertama, Senangkah anda dipanggil bos ? --> "Anda" disini sudah jadi pemimpin, kemudian bawahan memanggil kita dengan sebutan bos. Pembahasan bergulir dari situ.
Kedua, Senangkah anda (ketika) dipanggil (oleh) bos ? --> "Anda" disini masih berposisi sebagai karyawan, sebagai bawahan.

Persepsi pertama, mungkin hanya diketahui oleh para bos, oleh para pemimpin. Ada yang merasa risih dengan panggilan ini "Ah, kita ini sama saja, sama-sama kerja." Ada yang kemaruk dengan panggilan ini. Meskipun tidak secara nyata mengucapkan hal itu, seringkali pemimpin ini menunjukkan kekuasaannya "Aku ini atasanmu!" Yang sekarang jadi pemimpin, silakan bagi-bagi pengalaman tentang panggilan ini. Saya ndak mbahas yang ini.

Ilmu Manfaat

Ilmu bisa dipelajari di mana-mana. Di bangku sekolah, di madrasah, di pondok pesantren, di perkumpulan-perkumpulan, di seminar, di pasar, di alam raya ini semuanya ada ilmunya yang bisa dipelajari.  Dari sekian banyak ilmu yang didapat, berapakah yang benar-benar dilaksanakan? Apakah ilmu tersebut mengubah tindakan?
Maka status fesbuk saya update sebagai berikut:

"Buah dari ilmu bukanlah pengetahuan, melainkan tindakan. Pengetahuan yang luas tanpa tindakan, masih belum berguna ilmunya."
Mar 4

Senin, 17 Maret 2014

dipilih dipilih

Entahlah kenapa saya jadi ikut-ikutan ngomongin ini. Tapi rasanya gatel juga gak ngomongin beginian.

Ayolah para sahabat semua, kita ini sudah dewasa. Sudah bisa berpikir logis tentang pilihan-pilihan yang kita tetapkan. Sudah tidak perlu diajari lagi mana yang baik dan mana yang tidak baik.Jangankan milih pemimpin, milih makanan sehari-hari pun harus kita waspadai. Sehat gak, kedaluwarsa gak, halal gak, beracun gak.
Monggo silakan pilih sesuai dengan hati nurani. Ini menyangkut hidup bersama di masa depan. Yang nantinya memilih, kemudian yang dipilihnya tidak amanah kan masih punya kesempatan untuk protes dan misuh-misuh. yang memutuskan untuk tidak memilih, ya mau misuh-misuh kemana. Bahkan yang tidak peduli terhadap pemilihan pun tetap akan memperjuangkan mencari makan setiap hari.

Jumat, 14 Maret 2014

Pertahanan diri

Ketika dimintai bantuan oleh teman. "Eh tolong bantuin saya dong, pegang kerjaan saya. besok saya mau cuti, liburan." Kira-kira apa jawaban anda? Mengelak? pastinya dalam hati sudah ada sebuah penolakan sebelum apa-apanya yang terucap. Hati sudah pasang tameng buat sesuatu untuk menolaknya. "Waduh, gimana yaaa?" sambil garuk-garuk kepala tidak gatal. Apalagi kalau ada sebuah tuduhan, serangan, atau apalah anda menyebutnya, ditujukan kepada seseorang, tentu saja reaksi pertama adalah pertahanan diri.

"Eh, kamu ngambil uangku ya?" Benar atau salah, jawaban yang mungkin adalah "Enak aja kalau nuduh, apa buktinya?"

Secara naluri, siapapun orangnya ketika mendapat serangan pasti akan bertahan atau menghindar. Begitu pula dalam meeting-meeting, pertemuan, perkumpulan, bahkan ruang sidang. Sangat jarang sekali orang yang begitu pasrah menerima apa yang dituduhkan, apa yang didakwakan. Sebisa mungkin jawab untuk menghindar.

Senin, 10 Maret 2014

Wawancara 2

Dalam sebuah wawancara terkadang ditemukan pertanyaan yang tidak berkaitan dengan apa yang sedang dibicarakan.Anda mungkin pernah mendengar  atau mengalami pertanyaan-pertanyaan berikut :

"Gunung atau pantai?"
"Why are manhole covers round?"
"Ada berapa kucing di Jakarta?"
"Bagaimana Anda menimbang seekor Gajah tanpa Menggunakan Mesin Penimbang?"
"Apakah anda melihat sesuatu saat anda berjalan dari lobi ke ruang ini?"

Apakah pertanyaan ini pertanyaan jebakan? tidak. Pertanyaan di atas bukan jebakan karena tidak ada jawaban benar atau salah. Sebuah wawancara yang baik membutuhkan lebih dari sekedar pertanyaan data. Pertanyaan yang cerdas diarahkan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terhadap kandidat serta kebiasaaan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.

Kamis, 06 Maret 2014

Pemilihan

Kondisi pabrik selalu dinamis. Ada yang keluar, ada yang menggantikan. Bahwa yang berprestasi kemungkinan akan naik kelas menjadi pemimpin dari mereka-mereka.
Sekali waktu saya diminta untuk menjadi bagian dari pemilihan ini. Pemilihan di sini adalah semacam jalan untuk pengangkatan level dari operator menjadi leader. Yang menarik adalah, bagaimana cara seleksinya, kriterianya apa saja.
Saya gak punya pedoman khusus dalam memilih leader ini. Yang penting dia bisa bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan dan mampu memimpin anak-anak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Sabtu, 01 Maret 2014

Rayuan Gombal

Pagi hari memasang wajah cerah. Tumbuhan pisang didatangi burung prenjak bercicit. Beterbangan mengitari sebentar kemudian hinggap. Bercicit lagi, seakan-akan memberi tahu burung-burung yang lain di sini ada pisang masak pohon, tapi hanya sebiji. Sedangkan burung prenjaknya sendiri sedang membongkar daun pisang yang bergulung-gulung. Biasanya sih ada serangga atau ulatnya untuk dimakan. Burung prenjak berkicau lagi, sepertinya memanggil teman-temannya untuk memberi tahu bahwa dia sudah mendapatkan makanan pagi ini.

Aku tahu hari ini engkau akan datang sesuai janjimu kemarin. Wajah riang hati senang. Rasanya sudah 3 tahun tidak bertemu denganmu wahai Perempuan Desir Angin. Tentang konfirmasi keberangkatanmu kemarin sungguh sangat menentramkan aku. Sungguh membuat hatiku berbunga-bunga, akhirnya engkau datang juga. Akhirnya aku bisa menemuimu lagi, ditengah-tengah kesibukan kerjamu dan kesibukan kuliahku.

Senin, 24 Februari 2014

My Monday is Yours

Sudah ketemu senin lagi ya. Lepas dari hari minggu, pastinya ketemu senin lagi. Langit terlihat mendung karena subuh tadi tanah diguyur hujan. Jalanan sudah pasti basah, keberangkatan pagi ini pasti banyak menemui kendala. Jalan lubang di sana-sini, licin.

Hayoo siapa yang tadi keluar rumah dengan meninggalkan rasa tidak ikhlas? Keluar rumah disertai teriakan, mutung, omelan, rasa tidak puas, tergesa-gesa, marah ... sekarang minta maaflah, mumpung masih siang.

Saya mengerti perasaanmu. hari senin itu adalah perubahan yang sangat drastis bagi sebuah rutinitas. Yang kemarin libur, sekarang malah disuruh masuk lagi, ketemu orang itu lagi, mengerjakan yang ini lagi. Sungguh membosankan. Tapi tahan dulu sejenak, bersabarlah untuk menunggu sore hari.

Sabtu, 22 Februari 2014

maksudnya apa

Ada ungkapan yang memang tidak bisa dimengerti. Ada juga ungkapan yang tidak peduli pendengarnya mengerti atau tidak. Ada juga ungkapan yang diharapkan pendengarnya mengerti maksudnya tapi malah salah terima. Ada juga yang salah persepsi sehingga fatal akibatnya.
Kita ini dididik untuk selalu, saya ulangi, selalu mengartikan setiap kata yang muncul dari seseorang. Dan kadang kala perkataan kita malah ditanyakan apa maksudnya, padahal sudah jelas-jelas ya maksudnya ya yang dikatakan itu.
Apa susahnya sih berbicara apa adanya, tanpa maksud tersembunyi, tanpa maksud dibalik pernyataan-pernyataan yang dibuat. Agar tidak membingungkan pendengar maupun pengucap.

Senin, 17 Februari 2014

Zaman sudah berubah

Sering kali terdengar perbandingan antar generasi. Dulu, ayahmu, ibumu ini bekerja sangat keras membantu orang tua. Hidup dengan keras agar bisa sekolah, bisa makan, bisa beli sepeda, bisa naik angkot untuk rekreasi ke tengah kota.
Orang-orang tua zaman dahulu itu sangat kuat sekali tirakatnya, jarang tidur, jarang makan, sehingga badannya sehat ucapannya pun manjur. Orang-orang tua zaman dahulu sangat aji sehingga bisa mempengaruhi banyak orang. Berbeda dengan orang-orang zaman sekarang, anak-anak zaman sekarang. Sudah dimanjakan dengan segala yang modern dan serba otomatis.

Anak-anak zaman sekarang sepertinya agak risih dengan perbandingan-perbandingan seperti itu. Lah memang zaman sudah berubah, mau diapakan lagi? Sebenarnya usaha keras itu milik siapa? Apakah hanya milik orang tua terdahulu? apakah anak-anak sekarang atau zaman sekarang tidak perlu lagi kerja keras?
Beberapa anak muda diantaranya melihat lebih gamblang ungkapan tersebut. Bahwa mereka ternyata sudah bekerja keras seperti yang dilakukan oleh ayah ibunya, meski dengan cara yang berbeda. Beberapa lagi malah mengklaim jarang tidur, tidak bisa tidur memikirkan sesuatu. Lho, apa bedanya anak muda dengan orang tua? Sama-sama bekerja, sama-sama tirakat. Masih saja membeda-bedakan.

Rabu, 12 Februari 2014

Butuh 1 orang

Bagaimana kriterianya mempercayai orang? Ketika seseorang melontarkan sebuah ide, ada dua kemungkinan, disetujui dengan atau tanpa syarat, atau ditolak. Dalam hal ini jelas, bahwa ide yang dengan mudah disetujui muncul dari orang-orang yang punya kemampuan, keahlian di bidangnya atau orang yang punya kuasa atas sesuatu. Dan ide yang tertolak, adalah ide dari orang-orang biasa yang tidak pernah tersentuh oleh pendengar-pendengar. Sehebat apapun idenya.

Bagi orang yang ahli, keluasan pengalamannya menjadi rujukan pengeluaran ide tersebut. Seorang ahli musik misalnya, ketika mendengar sebuah reka-reka lagu baru kemudian berucap "Coba chord nya diubah menjadi G C Dm kemudian ke F, suaramu mengikuti larinya chord dan resapi. Semoga cocok dengan syairnya." Maka saran tersebut akan dengan mudah diikuti, karena yang ngomong adalah Anang Hermansyah. Atau seorang presiden direktur umpamanya "Itu daerah Bandung,
 bangun saja 3 pabrik cabang. Pasarnya bagus."
Ucapannya langsung dituruti, langsung jadi. Gak peduli intuisinya benar atau tidak, kalau yang ngomong adalah presdir ya laksanakan.

Bagaimana nasib ide dari orang-orang biasa, seperti saya misalnya? Bahwa kemungkinan ide disetujui itu kecil sekali. bagaimana menyikapinya?

Senin, 10 Februari 2014

Ruang mencekam!

Apalagi ya yang harus aku persiapkan? Data hasil produksi selama sehari, seminggu kemarin sudah di tangan. Kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang muncul sudah aku persiapkan jawabannya. Intinya aku harus selamat pada jam-jam tegang itu.
Memasuki ruang meeting benar-benar tertib. Tertib waktu maksudnya.
 Kalau sampai ada yang terlambat masuk ruangan, bisa digoreng di tempat, bisa-bisa malah tidak jadi meeting akibat proses penggorengan itu. Aku tidak tahu, apakah harus dengan begini agar orang-orang bisa benar-benar tertib waktu, menghargai waktu sehingga jadwal bisa berjalan tanpa molor.

Kamis, 06 Februari 2014

Sahabat air

Mumpung sekarang musim hujan, bolehlah saya ikut-ikutan posting tentang air, boleh ya. Ini cerita tentang masa kecil.

Dulu Guru SD saya menjelaskan bahwa air itu berputar, mempunyai siklus yang melingkar. Air yang ada di permukaan bumi, di laut menguap kemudian menjadi awan. Awan di langit terkena udara dingin dan terjadilah titik-titik air. kejadian ini dinamakan kondensasi. Karena jumlah titik-titik air sangat banyak maka awan tidak mampu lagi menahannya. Turunlah hujan. Hujan di gunung, hujan membasahi tanah, terserap ke dalam tanah. Dari dalam tanah muncullah mata air di berbagai tempat. mata air yang satu dengan yang lain yang berdekatan berkumpul menjadi kali-kali kecil yang kemudian menjadi sungai yang besar dan bermuara ke laut. Air tanah juga bisa diambil dengan cara membuat sumur atau bor dengan kedalaman tertentu.
Penguapan bisa terjadi pada tumbuhan, cucian baju rumah tangga, sungai dan laut. Uap air terbang ke langit jadilah awan dan begitu seterusnya.

Selasa, 04 Februari 2014

Closing

Alhamdulillah sudah keluar dari dari yang namanya akhir bulan. Setiap akhir bulan selalu disibukkan dengan sejumlah angka yang ruwet dan susah sekali untuk diturut asal-usulnya.
Jadi ini ceritanya curhat ya, yang mau muntah silakan, mumpung saya sekarang narsis.
Sejak berpindah bagian di pabrik ini, ternyata pekerjaan yang dipegang benar-benar berubah secara drastis. Yang biasanya saya lihai membuat laporan dalam bentuk slide maupun cerita, sekarang laporannya dalam bentuk angka. Yang biasanya pegang Power Point dan Word, sekarang pegang Excel dan ERP. Yang biasanya bekerja dengan daya khayal tingkat tinggi, sekarang mengharuskan ketelitian tingkat tinggi. Tingginya seberapa?

Jumat, 31 Januari 2014

Perempuan perempuanku

Perempuan itu mulia. Kemuliaannya sangat diagungkan bahkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad sendiri. Beliau berjuang untuk mengangkat martabat kaum perempuan, memuliakannya.
-----------------

Langit tampak bergelayut keabu-abuan. angin bertiup seakan-akan membawa air namun tidak. Hujan tidak jadi, hanya sebuah spray air yang menerpa wajah. Mendung. Padahal tadi malam sempat turun hujan, Hari masih pagi, aku beringsut ke warung mbok Djum untuk sarapan. Secangkir kopi terhidang terlebih dahulu meski tanpa dipesan. Mbok Djum sudah tahu kebiasaaanku.
Kondisi sering hujan dan mendung seperti ini bagi sebagian orang memang merepotkan. Apalagi orang-orang yang mengurus rumah. Cucian menumpuk, sedangkan jemuran belum ada yang kering. Namun hebatnya, orang rumah terutama para perempuan itu tidak pernah sekalipun meninggalkan kegiatan sehari-harinya itu.

Senin, 27 Januari 2014

Tugas kita

Media sosial bergerak sangat cepat, deras. Informasi apapun tersebar dengan cepat melalui fesbuk, twitter, path, istagram, bahkan aplikasi bbm, line, what's up, viper, dijadikan sebagai sumber berita. Maka bijaklah dalam menerima sebuah berita, dipelajari dulu ada apa.
Kecenderungannya adalah, pembaca lebih menyukai berita buruk ketimbang berita baik. untuk hal-hal yang sepele seperti misalnya, masjid terbang pasti akan sering muncul daripada masjid penuh jamaah. jalan macet sering muncul daripada jalan lancar. Hingga ke masalah-masalah yang sangat pelik. Bad news is News, Good news aren't sellable.

Banjir yang sekarang menjadi tren. Maka kita sibuk meributkan bendera bantuan daripada jumlah dan bentuk bantuan itu sendiri. Padahal di kamp pengungsian itu sudah tidak terpikirkan lagi ada benderanya apa tidak, yang penting kamu mau membantu, mau ngasih, gak perduli benderanya apa. Data di kamp pengungsian adalah jumlah dan bentuk bantuan, akan bertahan untuk sekian hari. Jumlah korban sekian, dapur umum sekian, kebutuhan bahan makanan sekian setiap hari. Orang-orang diluar banjir akan sibuk berpolemik bendera, tidak berusaha menggali lebih dalam data-data yang sudah diterima, yang sudah terkumpul dan yang masih dibutuhkan. Miris.

Sabtu, 25 Januari 2014

Merindumu hari Sabtu

Bukankah ini sudah menginjak sabtu, bahkan terhitung akhir bulan. Harusnya sih engkau segera menghubungiku. Tapi sekarang sudah jam segini, belum ada telepon atau pesan atau apalah membuat aku tenang.
Seperti sabtu-sabtu sebelumnya, biasanya engkau sudah aktif berbicara melalui telepon, bercerita tentang kegiatanmu. Aku pikir, hari sabtu adalah hari bebas bagimu, karena tidak banyak yang dikerjakan. Aku juga tidak ada kelas yang harus dihadiri. Kita biasanya ngobrol meskipun terbentang jarak.
Teringat sebuah janjimu dua minggu yang lalu, akhir bulan engkau akan menemuiku. Dan aku tahu bahwa hari yang mungkin adalah hari sabtu, tidak ada hari yang lain. Maka Akhir bulan itu adalah hari ini. Hari sabtu di minggu terakhir, sabtu depan sudah masuk ke awal bulan berikutnya.

Ah Engkau, Perempuan Desir Angin, Mengapa tidak sedikitpun kabar darimu hari ini. Aku tidak berani untuk memulai menghubungimu. Takut mengganggu aktifitasmu. Aku masih menunggumu, telepon, pesan atau apalah yang bisa memberitahuku. Atau bahkan kabar kamu sedang dalam perjalanan ke tempatku. Aku pikir, jarak Surabaya ke sini cukup 2 jam. Dan itu akan banyak waktu untuk sekedar memberikan pesan kepadaku. Apakah kamu sesibuk itu di hari sabtu, atau sedang dalam perjalanan menemuiku saat ini.

 Aku ingin sekali mendengar suaramu saat ini, aku ingin bertemu engkau saat ini seperti janjimu.
 Tahukah engkau wahai Perempuan Desir Angin, sekarang aku sangat merindukanmu,    ....  sangat  ...

  Sabtu merindu