Kamis, 30 April 2015

Belanja Online, Kemana ?

Sudah pernah membeli secara online? Belanja kebutuhan diri, peralatan rumah, peralatan dapur alat olahraga ataupun yang lain. Pilih-pilih baju, jam tangan, sepatu, dan tas atau kebutuhan diri dan keluarga, yang tidak sempat punya waktu untuk keluar jalan-jalan. Sebenarnya sih lebih enak kalau jalan-jalan, sayangnya kadang waktu tidak memungkinkan untuk itu. Jadilah toko online yang praktis untuk dikunjungi dari rumah.

Umm... toko online apa yang dikunjungi? Lazada, Zalora ... kafka (ups). Ada banyuak sekali toko di ranah dunia maya. Baik yang terkenal maupun yang tidak terkenal. Bahkan rekomendasi teman pun kadang bisa jadi rujukan meskipun belum tentu ada kecocokan dalam pemilihan.

Wew ternyata masih membutuhkan banyak waktu untuk berselancar di berbagai situs pilihan. Ribet dengan pindah-pindah situs, dilanjutkan dengan pusing milih. Terlalu banyak barang yang dibandingkan, Jadinya malah gak dapet barang yang diinginkan. Suntuk di sendiri rumah, padahal kan pengennya di rumah saja dan tidak ingin keluar.

Selasa, 28 April 2015

Lampu merah

Ketika sedang berkendara, katakanlah 40-50 Km/Jam, standar berkendara dalam kota. Terlihat di depan ada lampu kendaraan berwarna merah. Yang terbesi dalam pikiran umumnya : itu adalah lampu belakang motor. Pas sudah jarak dekat, betapa terkejutnya ternyata itu adalah lampu depan motor. YA! Lampu depan yang sengaja dibuat warna merah. Sopir motor ini mungkin merasa biasa saja dengan keadaan itu. Atau malah bangga berani melawan arus (melawan arus dalam arti yang sebenarnya). Untuk menunjukkan bahwa dirinya berani dengan berpacu di depan kendaraan.

Namun bagi kendaraan yang ada di depannya, ini seakan-akan sengaja menantang. Pengemudi motor lampu depan merah ini menantang namun tidak meyadari dirinya sedang menantang. Bahwa lampu depannya itu berwarna merah ingin segera ditabrak oleh kendaraan yang dihadapinya. Kendaraan yang melihat warna merah akan merasa aman bahwa dirinya sedang berada di belakang suatu motor.

Senin, 20 April 2015

Guru

"Jadi apa yang kamu dapat dari kegiatanmu kemarin itu?"
Begitu tanya Mbok Djum sesaat setelah saya duduk di bangku panjang itu.

Saya yang masih terkena demam euforia Kelas Inspirasi kemarin pengen cerita macam-macam ke Mbok Djum. Cerita yang baik-baiknya thok, yang jelek-jeleknya gak usah diceritakan nanti malah tambah gak asik ngobrolnya.

Perkenalan saya dengan para dewan guru, malah menganggap saya adalah seorang eksekutif pada perusahaan ternama. Halah. Padahal saya kan hanya level mandor. Saya malah takut dengan persepsi yang tersemat di dalam diri saya yang tidak sesuai dengan kemampuan saya. Begitu hormatnya guru-guru itu kepada saya hingga saya "dibasani", diajak ngomong bahasa jawa dengan Kromo Inggil, haduhhh gak usah segitunya kali.

Jumat, 10 April 2015

Kelompok 11

Apa itu kelas Inspirasi? Saya harap anda semua bisa mencari sendiri informasinya di mbah Google.

Setelah dinyatakan lolos dalam babak penyaringan, hati saya senang sekali... sekaligus gundah! Apa yang akan saya sampaikan nanti? Ini menghadapi anak-anak sekolah SD belum punya bayangan apa yang nanti akan disampaikan. Saya diharapkan bisa memberikan inspirasi tentang cita-cita. Sesuai dengan profesi yang disandang saat ini.

Saya tergabung dalam relawan Kelompok 11, Kelas Inspirasi Bekasi 2. Ada banyak sekali relawan yang mumpuni di bidangnya, membuat saya minder.

Biasa bisa

Orang bilang bisa karena biasa. Nah yang belum bisa harus terus melakukan hal tersebut secara berulang. Namanya juga mencoba, pasti ada salahnya dong. Dari kesalahan-kesalahan itu itulah seseorang bisa belajar. Dengan melakukan berulang-ulang seseorang lebih mendalami apa-apa yang dikerjakannya.
Dengan mengalami banyak kesalahan, akan semakin lihai dalam melakukan yang dikerjakannya. Keledai akan menolak jatuh di lubang yang sama karena lubang tersebut ada bekasnya. Apalagi orang, tidak mungkin orang akan melakukan kesalahan yang sama karena akan merasa bodoh dengan sendirinya. Menghabiskan waktu dan tenaga namun tidak memberikan hasil apa-apa.

Itulah sebabnya banyak orang yang ketika disanjung malah biasa-biasa saja. Lha memang sehari-harinya yang dikerjakan itu, tidak ada ketakjuban apapun bagi orang yang sudah terbiasa. Makanya kadang orang merasa aneh ketika dipuji-puji "ini kerjaan saya sehari-hari, gak ada yang aneh dengan semua ini." Maka sebaik-baik pujian dan sanjungan itu dikembalikan kepada Tuhan seluruh alam, Tuhan pemilik segala puji-pujian, Alhamdulillah.

Kamis, 02 April 2015

Apel dan obeng

Saya awali tulisan ini dengan pertanyaan : Lebih bermanfaat mana, apel atau obeng?

Ada yang spontan menjawab apel, ada yang spontan menjawab obeng. Ada yang masih mikir, pertanyaan ini maksudnya apa.

Berbagai analisa jawaban masing-masing pun muncul. Apel itu sangat bermanfaat bagi tubuh. Mengadung Vitamin vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B9 dan vitamin C. Manfaatnya pun banyak. Menangkal Radikal Bebas, mencegah Penyakit Jantung dan Diabetes, mencegah Kanker, mengandung Serat, mencegah Dehidrasi. Kalau mau diteruskan akan lebih banyak lagi manfaatnya.
Nah yang punya obeng pun gak mau kalah. Obeng mengandung besi baja, obeng dengan bonggol ukuran besar, kalau dilemparkan ke kepala copet akan langsung benjol. Selain itu sangat efektif untuk membuka sekrup yang sudah rapat. Mencungkil paku yang sudah rapat sekali. Orang-orang yang kesulitan dengan kendaraannya akan sangat membutuhkan obeng ini.