Sabtu, 27 Desember 2014

Target tahunan

Berikut catatan saya pagi ini di warung mbok Djum tentang apa-apa yang harus dilakukan di tahun 2015. Silakan menyimak.


Foto      : Mandor 
Editing : Prima Hutabarat

Cita-cita, tujuan, target itu harus tidak logis
Kemudian carilah cara-cara yang logis untuk mencapainya.

Sesuatu yang diluar daya pencapaian logisnya akan membuat seseorang tumbuh. Kekuatannya bertambah. Kekuatan di sini bisa berupa kemampuan, pemikiran, ide, relasi, pengalaman, jalan keluar, daya analisis, atau apapun yang membuat seseorang tumbuh. Meski yang dilakukan adalah biasa-biasa saja tapi ketika dia tumbuh, maka kebiasaan itu akan menjadi besar dan layak diperhitungkan.

Jumat, 19 Desember 2014

A SELF REFLECTION : Merasa



My monday is yours. Postingan ini dirilis 24 februari 2014 lalu bertepatan dengan hari senin. Mulanya saya hanya menuliskan pengalaman kebiasaan hari senin saya. Kata orang sih hari senin adalah hari pualing kejam, makanya untuk menghindari itu saya menuliskan 5 tips, mulai rumah hingga di tempat kerja agar bisa melalui harinya.

Ada banyak kejadian sehari-hari yang sudah menancap tentang hari senin. Slogan I like Monday sebenarnya malah berusaha bersembunyi pada kalimat I don't like Monday. Bahwa sebenarnya kita semua itu gak suka sama hari senin, jujur saja deh. Setelah santai di hari minggu kemudian ketemu kerja lagi, harusnya sih fresh namun ternyata banyak yang malah stress.

Nah, tulisan ini menjadi pilihan dalam tantangan GA om Trainer. Apa sebab?

Selasa, 16 Desember 2014

Bekerja itu ya bekerja


Diskusi di warung siang ini sangat interaktif. Menyangkut kerja yang tiada habisnya digeluti oleh semua orang. Ada banyak karyawan pabrik yang makan di warung saat itu sehingga banyak sekali aneka jawaban yang muncul. Dan itu sangat menggugah pola pikir saya.

"Bagi kalian, bekerja itu untuk apa?" Begitu pertanyaan Mbok Djum di sela-sela pekerjaannya membungkus nasi pesanan orang yang datang.

"Berbakti kepada Bangsa dan Negara." Jawab salah seorang karyawan.

"Bo'onggg... Mungkin kalau kamu sekarang jadi Guru di tempat terpencil dengan gaji minim atau bahkan tanpa gaji baru saya percaya. Kalau kamu sekarang jadi Dokter di tempat yang tidak terjangkau tanpa fasilitas apapun tanpa gaji, baru saya percaya." Begitu komentar Mbok Djum tanpa tedeng aling-aling.

Jumat, 12 Desember 2014

Weekend tlah datang


Hore hari Jumat telah datang, weekend segera menjelang. Menunggu datangnya hari Sabtu itu paling pas ya di hari Jumat, kalau masih hari Rabu masih kelamaan, apalagi pas hari Senin, malah tambah stress mikirin datangnya hari sabtu. owalah. Kerja dari Senin sampai Jumat ternyata hanya untuk menunggu datangnya hari Sabtu. Saya kan termasuk orang-orang pecinta weekend hahaha.
Pengennya cepet-cepet pulang. Pokoknya begitu mendengar bel langsung cabut menikmati bebasnya udara di luar ruangan. Selamat tinggal urusan pabrik, selamat mengurusi dirimu sendiri berjalan sendiri tanpa diriku ya.

Etapi sebenernya gak seneng-seneng amat sih ketika weekend menjelang seperti saat ini. Masih ada rasa was-was, hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk mengeluarkan plan minggu depan. Alhasil ada dua kemungkinan, jika plan tidak ada perubahan maka saya bisa langsung kabur. Tapi jika plan ada perubahan artinya urusan datang pas injury time, harus jaga gawang hingga semua permasalahan plan minggu depan harus dibereskan. Harap-harap cemas gitu deh.

Yup benar seperti dugaan anda. Belum hilang rasa cemas, mas Rere berdiri "Teman-teman yang saya hormati dan saya cintai, terima kasih untuk tetap stand by di meja masing-masing demi ..."

Senin, 08 Desember 2014

Taat aturan

Tulisan kali ini saya batasi dulu, bahwa taat yang dimaksud dalam tulisan adalah patuh. Taat = Patuh. saya bukan ahli Bahasa Indonesia mohon dikoreksi perbedaannya di mana.

Yang namanya aturan ada yang berbentuk perintah, ada juga yang berbentuk larangan. Bermacam-macam reaksi manusia ketika mendapati sebuah aturan. Ada yang tegas, ada yang main-main, bahkan ada yang tidak peduli.

Mari kita berandai-andai saja.
Seorang dokter memberikan resep yang mengharuskan untuk meminum obat tablet 1/4 biji per 8 jam selama 3 bulan. Ya, satu tablet tersebut harus dipotong-potong dulu menjadi 4 kemudian diminum sesuai jadwal. Aturannya memang begitu kalau ingin sembuh dari penyakitnya.
Kemudian ada saudara datang memberikan kabar. "Itu tetangga saya kemarin dikasih obat seperti ini, dia langsung minum 3 butir. Besoknya bisa sembuh sehat bugar."

Mana yang anda pilih? Aturan dokter atau saran dari saudara?

Jumat, 05 Desember 2014

MogNas

Mogok Nasional

"Mbok, minggu depan saya akan mogok kerja." Begitu kata saya pagi ini di sela-sela sarapan. Warung ini masih lengang, belum banyak karyawan pabrik yang datang. Hari ini saya datang kepagian, lumayan sih masih punya banyak waktu buat sarapan sambil mencari informasi yang berkembang.

Ini pasti akan jadi pembicaraan serius. Karena untuk masalah mogok karyawan artinya sudah pasti berhubungan dengan upah.
Namun mbok Djum tetap tenang. Baginya, mogok ataupun tidak, karyawan pasti butuh makan. Warung ini bisa terus eksis karena berada di tengah-tengah karyawan. Karyawan mogok atau tidak, tidak ada pengaruhnya terhadap operasional warung.

"Mogok nasional. Rencana tanggal 10 - 11 Desember nanti, semua elemen karyawan akan turun ke jalan. Serentak di seluruh Indonesia." Lanjut saya. Segelas kopi panas terhidang di depan saya.

"Halah, sok-sok an aja kali. Kemarin kamu kayaknya bela-bela pabrik, secara levelmu sudah menjadi mandor. Sekarang malah ikut demo pabrik." Begitu jawab mbok Djum. Sepertinya dia masih tidak menganggap serius dengan apa yang akan terjadi minggu depan.