Senin, 25 Agustus 2014

Jujur dan berterus terang

Secara bahasa dan secara istilah, saya membedakan kedua kata di atas. Jujur adalah tidak berbohong, tidak menjawab palsu pada sebuah pertanyaan. Sedangkan berterus terang, bercerita sesuai apa yang diketahui tanpa menunggu ditanya.

Saya kasih contoh ringan

"Mas, harganya berapa?"
"Yang ini harganya 19rb bu."
"Kulakannya berapa, jujur ya jawabnya."
"Kulakan dapet 11rb."

Kamis, 21 Agustus 2014

Setelah tahu

Setelah tahu itu melegakan. Setelah tahu apa penyebabnya, apa yang berlangsung di balik suatu kejadian itu memberikan penjelasan. Orang yang marah, setelah tahu akan surut marahnya. Orang yang bermasalah, setelah tahu akan bisa ketemu solusinya. Orang yang mentok, setelah tahu akan menemukan jalan keluarnya.

Tanda orang yang tahu itu sebenarnya mudah. Ketika seseorang berkata "Ooo ...", "Jadi begitu ya", atau perkataan sejenis. Membuat seseorang paham dan ikut memikirkan apa yang sedang terjadi. Perubahan sikap, pola pikir, emosi, tingkah laku akan berubah drastis dari yang sebelumnya "tidak tahu" kemudian "tahu".

Jumat, 15 Agustus 2014

Mari berproduksi

Budi membeli apel 2 buah, jeruk 2 buah dan salak 3 buah. Harga apel 400 rupiah, harga jeruk 300 rupiah dan harga salak 100 rupiah per buahnya.Jika uang budi 2000 rupiah, berapa kembalian yang harusnya diterima?

Saya tidak menyalahkan soalnya. Secara tidak sadar, soal pembelian ini kita terima secara terus-menerus. Pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, tidak terlepas dari kegiatan membeli. Sehingga alam bawah sadar tertanam untuk membeli. Informasi kegiatan konsumtif ditanam sedari kecil.

Jumat, 08 Agustus 2014

Personalize

Secangkir kopi terhidang dengan manisnya di depanku. Mengepul panas, beraroma mantap.

Kopi permintaanku ini sudah dihafal oleh mbok Djum takaran dan racikannya. Satu sendok kopi hitam ditambah dengan satu setengah sendok gula. Kemudian disiram dengan air mendidih di atas kompor. Airnya harus benar-benar mendidih (mbulak-mbulak) sehingga ketika dimasukkan ke dalam gelas, bubuk kopinya ikut terangkat dan mengambang bercampur busa kopi yang terbentuk. Kopi menjadi matang terkena air mendidih dan aromanya langsung memenuhi ruangan.
Seduhan kopi diaduk, dengan kondisi kopi masih mengambang. Perlahan-lahan ampas kopi turun seiring dengan penurunan suhu seduhan.

Jika bubuk kopi tidak terangkat ke permukaan maka proses penyeduhan kopi dianggap gagal dan harus membuat kopi baru lagi.

Bisa jadi racikan untuk orang lain berbeda dengan kopi yang terhidang di depanku ini.Itulah yang membuat orang-orang di sini betah. Masing-masing orang merasa diperhatikan secara personal, dihafal menurut kebiasaannya.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Roadmap Masa Depan

kamu besok mau jadi apa?
sepuluh atau lima belas tahun lagi kamu mau dikenal sebagai apa?

Dulu saya menganggap pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris, pertanyaan yang gak perlu dijawab karena memang saya gak mampu menjawabnya. Bahkan saya menganggap pertanyaan itu adalah suatu sindiran melihat kondisi saya yang masih gak jelas mau jadi apa. Lha wong sekolah gak selesai-selesai, nyari kerjaan saja susahnya minta ampun.

Setelah memasuki dunia kerja, saya baru menyadari bahwa ternyata ada banyak sekali yang tidak saya ketahui. Ada hal-hal baru, ilmu baru yang berguna untuk diterapkan dalam kehidupan. Ada banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari. Dan saya merasa terlambat untuk menyadarinya.

Saat kerja di pabrik, ada hal yang menghantui saya setiap hari. Saya sudah pasti tidak akan selamanya di sini. Ada suatu saat nanti saya harus keluar dari pabrik ini entah itu mengundurkan diri, dipecat atau PHK, dan pensiun.