Senin, 24 Maret 2014

Dipanggil Bos

Senangkah saat anda dipanggil bos?

Saya punya 2 persepsi dengan kalimat di atas :
Pertama, Senangkah anda dipanggil bos ? --> "Anda" disini sudah jadi pemimpin, kemudian bawahan memanggil kita dengan sebutan bos. Pembahasan bergulir dari situ.
Kedua, Senangkah anda (ketika) dipanggil (oleh) bos ? --> "Anda" disini masih berposisi sebagai karyawan, sebagai bawahan.

Persepsi pertama, mungkin hanya diketahui oleh para bos, oleh para pemimpin. Ada yang merasa risih dengan panggilan ini "Ah, kita ini sama saja, sama-sama kerja." Ada yang kemaruk dengan panggilan ini. Meskipun tidak secara nyata mengucapkan hal itu, seringkali pemimpin ini menunjukkan kekuasaannya "Aku ini atasanmu!" Yang sekarang jadi pemimpin, silakan bagi-bagi pengalaman tentang panggilan ini. Saya ndak mbahas yang ini.
Persepsi kedua sangat bagus ditanyakan kepada masing-masing karyawan. Dan kepada para pemimpin, pertanyaan di atas dimodifikasi sebagai berikut : Senangkah (karyawan) anda (ketika) dipanggil (oleh) anda?

Ini menarik, pertanyaan dilihat dari sudut pandang karyawan. Bagaimana sebenarnya kondisi karyawan ketika hal itu terjadi. Suatu ketika ada seorang sekretaris yang secara tiba-tiba berucap

"Rabupon, Sangli, Ajo, Har, kalian berempat dipanggil bos di ruangannya ! cepetan katanya!"

Nama-nama di atas adalah nama samaran, lokasi kejadian sengaja tidak dijelaskan.
Sudah dipastikan, sebuah tanda tanya besar di kepala masing-masing. Ada apa gerangan si bos memanggil mendadak seperti ini?
Saya melakukan sebuah riset kecil, hasilnya sungguh mencengangkan. 95% dari responden mengatakan tidak senang. Naah loo... jadi apa sebenarnya yang terjadi dengan panggilan bos ini ?
Setelah saya telusuri dengan pertanyaan lanjutan, terungkap beberapa alasan mengapa mereka tidak senang.

Saya kumpulkan hasil jawaban itu menjadi 3 jawaban global :
1. Pasti dimarahi, dimintai penjelasan mengapa kamu melakukan ini tidak melakukan itu
2. Akan ada perintah tambahan pekerjaan diluar dari kebiasaan.
3. Interogasi, klarifikasi suatu permasalahan yang menyangkut bos

Saya pun balik tanya "Apa tidak ada yang berprasangka baik, mau dinaikkan gaji misalnya?"
"Ya, tapi itu kemungkinannya kecil sekali. Panggilan bos yang berisi berita baik terjadi setahun sekali, atau dua kali, atau tiga kali saja."

Barangkali sudah tertanam di dalam otak para karyawan, bahwa panggilan bos adalah suatu beban, sesuatu yang tidak menyenangkan. Panggilan bos yang berisi hal yang menyenangkan adalah suatu mukjizat terbesar dalam perusahaan. Lihat saja wajah-wajah mereka yang mendapatkan kabar "dipanggil bos" ini. Hampir semua menampakkan wajah tegang sesaat sebelum bertemu dengan bos nya, hampir semua. Meskipun setelah mendapatkan "titah" dari bos wajah mereka mencair kembali.

Jadi sebenarnya yang diinginkan oleh karyawan ketika dipanggil bos :
1. Berita bagus, kenaikan gaji, kenaikan pangkat, rekreasi keluarga, dll
2. ingin diajak berdiskusi tentang memajukan perusahaan
3. ingin didengar dan dilibatkan dalam sebuah rencana yang bersangkutan dengan apa yang sedang dikerjakan oleh karyawan

Naah, pertanyaan di atas saya ulang kembali
untuk karyawan : Senangkah anda ketika dipanggil oleh bos ?
untuk pemimpin : Senangkah karyawan anda ketika anda panggil ?

28 komentar:

  1. kalau saya ingat2 dulu waktu kerja ketika dipanggil bos saya berfikir ada apa yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah, sangat jarang sekali bawahan yang ketika dipanggil bos langsung loncat kegirangan seperti memenangkan hadiah

      Hapus
  2. Waktu jaman aku kerja dulu, seingatku sih aku paliiiing males kalo dipanggil Bos, soalnya biasanya dikasih kerjaan...hihihi,,,

    Kalo masalah dipanggil dengan sebutan 'bos'
    Aku pernah ngobrol ama Abah, ada beberapa bawahannya yang suka manggil dia bos, dan Abah gak suka sama sekali...

    Alasannya yang pertama sih, terkesan kayak yang lagi ngeledek, dan yang kedua karena kayak yang lagi cari muka...
    Tapi ini pendapat Abah lho yaaaah...

    Mungkin karena kata 'bos' sendiri terkesan superior kali yah...
    tapi ini mah cuman pendapat aja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sepertinya juga merasakan seperti abah itu mbak. Kita bekerja di pabrik yang sama, hanya tanggung jawab saja yang membedakan. kita menjalankan tugas masing-masing. tidak perlu memanggil bos segala

      Hapus
  3. wah .. aku dulu kerja di rumah sendiri mas, jd nggak bisa jawab pertanyaannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha enaknya kerja sendiri ya, jadi gak perlu ada bos-bosan segala

      Hapus
    2. iya mas bebas merdeka, rugi untung ditanggung sendiri :)

      Hapus
    3. kapan-kapan saya akan ngikut seperti sampeyan aja enak

      Hapus
  4. Aha, pengingat untuk tidak sembarangan mempergunaan sapaan bos, karena tidak semua suka disapa dengan sebutan bos meski beneran bos.
    Bos sekarang tidak selalu main panggil, seringnya justru menyapa dan mendatangi semisal via email yang isinya tetap aja delegasi tugas wkwk...
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah, memang sekarang harusnya seorang pimpinan lebih "mendalami" bawahannya. istilah keren nya "know your men". Memberikan perintah dan tugas sesuai dengan waktunya. Nah, pas sekali-kali pimpinan memanggil, apa yang ada dipikiran?

      Hapus
  5. iya.. bner nggak seneng kalau lagi dimarahin.. aduhh sesuatu bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti sering dipanggil sama bos ya xixixi, kok kayaknya sudah pengalaman

      Hapus
  6. jadi....gimana dong sekarang cara merubah image dipanggil bos itu, biar begitu ada panggilan langsung lonjak2 kegirangan, Pak Mandor?

    dulu....duluuu sekali...jaman si bunda ini masih jadi karyawan...
    ( masih kyut dan imyut mirip Perempuan Desir Angin nya Pak Mandor ) heheheee.....
    tiap kali bos memanggil, mesti ada dua hal :
    1. memberikan selamat/ penghargaan krn kepuasan pelanggan yg dikirim melalui surat ke perusahaan
    2. menanyakan kenapa kok sering banget mbolos kalau pas hari besar ( karena pekerjaan si bunda ini gak mesti liburnya..... ) :)

    salam

    NB : janji deh, bunda gak akan manggil "boss" kalau kapan ketemu Pak Mandor...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menciptakan karyawan yang loyal itu butuh proses yang panjang bunda, sehingga persepsi karyawan terbentuk. Jika pemanggilan oleh bos ini lebih banyak menghasilkan sidang di tempat, maka akan terbentuk persepsi begitu, bos pasti sedang marah. Dan itu disebarkan ke karyawan lain. Jika pemanggilan oleh bos ini selalu memberikan apresiasi atau hadiah, ya akan terbentuk persepsi seperti itu.
      Menurut saya, bos bunda itu type yang seimbang sehingga karyawan hanya berpikir saja tidak was-was.

      Waahh jangan panggil saya bos ya bunda, saya kan levelnya masih mandor di pabrik

      Hapus
  7. Salam Takzim
    Numpang lewat bos, habis lewat sebelah sana saya dipanggil panggil bos melulu padahal saya bukan bos dan bukan boos
    Terima kasih sudah hadir digubuk saya ya bos, semoga selalu dapat saling berkunjung
    Salam Takzim Batavusqu

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha mas isro, selamat datang kembali ke dunia maya. Semoga bisa terus berkarya dengan tulisan-tulisan bernasnya.

      Saya bukan bos juga mas, gak mau dipanggil bos

      Hapus
  8. Iya ya, ternyata ada dua persepsi; dipanggil dengan sebutan bos dan dipanggil oleh bos. Karena saya bukan bos, jadi biasanya dipanggil bos. Setelah dipanggil ada banyak macamnya, ada teguran dan ada pujian juga. Tergantung kerja dan kadang tergantung mood bos juga sih. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. tergantung mood bos saat itu ya, berarti masih ada rasa was-was, kalo pas mood nya jelek semoga dia mau ngasih pizza (hloh)

      Hapus
  9. waktu kerja dipanggil oleh bos, pasti dikasih kerjaan.
    kalau di panggil bos, buat becanda iseng :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi begitu ya dulu, ketika dipanggil oleh bos sudah pasti dapet kerjaan baru, wahahaha sama.
      Kalau sampeyan sekarang dipanggil bos oleh anak buah, gimana rasanya ?

      Hapus
  10. Kebetulan bosku seneng diskusi mengenai langkah2/program2 yang akan diambil. Jadi klo dipanggil oleh bos, biasanya ngerasa hepi, ngerasa dianggep sebagai bagian dari tim :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senengnya sampeyan mendapatkan bos yang bisa membicarakan langkah-langkah ke depan. Jadi karyawan tidak merasa terbebani karena masalah yang ada disharing bersama

      Hapus
  11. Dulu keknya kebanyakan asumsiku adalah "hedehhh...ada kerjaan baru deh nih pasti yg bikin tambah ribet" kalo dipanggil bos mas Sus hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahahaha kok sepertinya sama dengan saya yah

      Hapus
  12. kalau dipanggil oleh bos, biasanya memang jadi dag dig dug ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi enaknya gimana biar tidak dag dig dug yaaa

      Hapus
  13. benertuh sekarang banyak orang yang sering menggunakan kata BOS padahal orang itu bukan bos hanya karyawan biasa yang benar benar BOS juga ada yang tidak mau dipangil BOS. Kata bos itu sekarang umum banyak yang menggunakan

    BalasHapus
  14. Memang ngeri dan was-was setiap kali diberitahu rekan keraja dipanggil atasan, hehehe

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih