Kamis, 27 November 2014

E-Hate

Berita, rumusan awalnya adalah fakta. Pemaparan kejadian di lapangan untuk disebarluaskan ke masyarakat. Sebuah berita harus jujur dengan apa yang terjadi. Dengan adanya sebuah berita, penerima berita bisa mengambil tindakan yang harus dilakukan.

Berita bisa disampaikan dengan media apapun. Dulu, televisi, radio dan koran menjadi media mainstream dalam penyampaian berita. Bahkan bisa dijadikan sebagai rujukan. Karena dijadikan rujukan, media mainstream sangat berhati-hati dalam menurunkan berita. Kebenaran berita diuji dan dikaji sebelum tampil. Kode etik dijaga, opini diberikan seperlunya. Opini berita harusnya bersifat dugaan. Dari analisis berita, opini diberikan kepada pembaca sebagai alternatif agar pembaca berhati-hati dalam mengambil tindakan.

Zaman bergerak semakin global. Informasi begitu deras. Berita apapun bisa kita lihat di depan kaca. Dulu orang menerawang kejadian di belahan dunia lain merupakan suatu keahlian dunia gaib. Sekarang bukan hal yang aneh lagi. Dunia maya menjadikan keahlian penerawangan menjadi mudah. Semua berita bisa didapatkan dalam hitungan detik. Situs-situs berita bermunculan ingin menjadi portal berita yang paling cepat mengabarkan sesuatu. Sesuatu yang bisa sangat menarik sehingga diperbincangkan di dunia maya maupun di dunia nyata.

Senin, 24 November 2014

Naik Gaji

Terima kasih telah datang
Bisa pemrograman robot?
Tidak
Bisa ngitung arus dan tegangan?
Tidak tahu pak
Bisa menggambar teknik?
Tidak bisa pak
Bisa ngelas, nyambung listrik, nyolder?
Engg ...
Bisa MS Word?
Tidak
MS Excel?
tidak
trus isamu ki opo?
Saya bisa kerja pak. Suruh saya apa saja nanti saya sambil belajar.
Gajinya UMK kan pak.

"Mas Mandor, gimana nih?"

Dengan tenang saya jawab begini "Kami akan memberimu uang jalan selama 1 bulan di awal bulan. Jadilah sales produk perusahaan kami. Jika kamu mencapai target penjualan, maka bonus batas target itu adalah UMK bagimu. Bahkan kami akan membayarmu 35 juta per bulan asalkan kamu memastikan penjualan perusahaan ini 90 milyar per bulan. Ingat, jika dalam 1 bulan masa percobaan gagal, bulan berikutnya tidak usah balik lagi ke sini."

Kamis, 20 November 2014

Resah


Bayangan Perempuan Desir Angin menyesaki pikiran. Tentang gambaran yang bernama kenangan. Aku tidak bisa mengelak, bayanganmu terus menghujam sejak kutinggalkan pintu itu dengan amarah.

Tentang senyumanmu ketika bertemu, begitu antusiasnya kamu bersegera menemuiku dengan berusaha tampil secantik mungkin. Tentang kamu yang berpura-pura memarahiku, padahal itu adalah tanda permintaanmu untukku memotong rambut. Tentang kesalahanmu yang begitu mudah kumaafkan, menumpahkan kopi ke bukuku Dasar Teknik Digital dan Komputasi Analog. Tentang kamu yang menyeretku untuk segera merasakan nasi goreng si Bontot yang menurutmu pualing enak sedunia.

Selasa, 18 November 2014

November pun hujan

Aku memberanikan diri memintamu bercerita. Tentang Ray, tentang jalan aspal panas ketika tengah malam, tentang putaran roda dan raungan knalpot, tentang kecepatan di atas normal, tentang balap liar. Meski aku mendengarkan dengan hati sakit.

"Syaratnya pertama, kaka gak boleh marah!"
Aku hanya mengangguk

"yang kedua, Aku masih mencintaimu, begitu juga dengan Ray, aku mencintainya juga. Dengan alasan yang sudah aku ceritakan berulang kali kepadamu!"
Aku juga mengangguk saja kali ini, daripada berantem. Kamu memandang kosong sejenak, menerawang kejadian-kejadian kemudian mulai bercerita dengan mata berbinar.

Kamis, 13 November 2014

Past and Now

Dalam melihat kisah sukses seseorang, seringnya disebutkan kondisi sekarang ketika sudah berhasil mencapai hal ini itu. Sekarang sudah punya mobil BMW, sekarang sudah punya rumah besar, hotel, villa. Sekarang usahanya sudah maju, pabriknya ada 6 di kota-kota besar.

Dulu dia anak orang miskin, sekarang kaya. Dulu dia sekolah gak sampai,  sekarang bisa mendapatkan penghargaan. Dulu dia punya sepetak tanah, sekarang punya ribuan petak tanah. Coba lihat polanya. Dulu - sekarang, dulu - lihat sekarang, dulunya - sekarang. Seakan-akan kita melihat awal dan akhir saja. Atau lebih parahnya lagi kita hanya mementingkan hasil akhir.

Maka seringnya yang dilihat hanya mereka-mereka yang berhasil untuk dibanding-bandingkan. Dan mereka-mereka yang gagal untuk dijadikan pelajaran jangan jadi seperti itu.

OK perbandingan contoh di atas bisa saja berlaku untuk orang awam, selesai masalah. Orang awam pasti akan gumun (terpesona) dengan cerita-cerita seperti itu.

Senin, 10 November 2014

Ibu, tempat mengadu

Dulu waktu kecil katanya saya punya ketakutan yang aneh. Waktu itu masih seumuran 4 tahun takut sama burung merpati. Tetangga sebelah memelihara burung merpati di banyak di rumahnya. Pagupon dengan aneka bentuk tertempel di temboknya berjajar, banyak. Begitu saya keluar rumah, tiba-tiba seekor merpati turun ke bawah. Saya langsung teriak dan menghabur ke Ibu "Ibuu... ada ituu ...!" Atau pas ketika lewat dan burung merpatinya sedang berkeliaran di tanah. Saya jalan sambil pegangan kaki Ibu rapat-rapat. Saya tertawa ketika Ibu cerita phobia merpati itu.

Menginjak masa sekolah SD saya sering sakit-sakitan. Waktu itu saya sakit panas. Di tangan Ibu benar-benar di rawat secara serius meskipun dengan obat yang sederhana. Hanya dengan mengunyah sesuatu, dan melaburkannya ke jidat saya disertai dengan doa yang sangat sederhana. "Bismillah Ya Allah sembuh" Sambil menepuk-nepuk jidat saya. Ternyata yang dilaburkan adalah beras dan kencur. Pernah suatu kali saya terserang gondongan. pipi dan leher saya membengkak. Ibu langsung pergi ke warung cari blawu. Dengan segera dilaburkan ke leher dan pipi saya, sebagian dioleskan ke bibir. Whaa bibir jadi membiru. Tetap dengan doa yang sama "Bismillah Ya Allah sembuh." Saya percaya saja dengan obat yang diberikan Ibu, karena doa Ibu sangat menentramkan.