Minggu, 27 Desember 2015

Refleksi



Untuk setiap keberhasilan, mari kita syukuri sekecil apapun. Untuk setiap kegagalan, kita inventarisir untuk kita pelajari masalahnya dimana.

Ada banyak hal yang di dalam kehidupan ini yang berhasil dan gagal. Semuanya terjadi silih berganti hingga kedua hal tersebut luput dari perhatian karena terlalu sering terjadi. Menganggap berhasil dan gagal itu hal yang biasa. Roda berputar katanya. Padahal berhasil dan gagal itu adalah pelajaran bagi kita semua untuk melangkah maju ke depan.

Jika ada yang bilang roda terus berputar, maka sering kali saya menyahut "Ketika pas di atas, segeralah mencari kayu atau batu untuk menggajal rodanya. Atau sesegera mungkin meraih gagang pintu untuk segera merayap naik ke atap." Karena hampir semua orang ketika ditanya, apakah senang berada di posisi bawah roda? Gak ada yang menjawab senang, semuanya pasti menunggu saat berada di atas roda.
Sebenarnya kita sadar bahwa roda ini suatu saat akan turun, masalahnya adalah kemauan kita untuk ikut turun atau tidak. Ada beberapa orang yang pasrah dengan keadaan, ada juga yang terus berjuang untuk terus hidup, untuk terus mencapai tingkat yang lebih tinggi agar bisa membantu orang yang ada di bawahnya.

Ada banyak keberhasilan-keberhasilan yang kadang tidak kita perhatikan kejadiannya.
Mendapatkan gaji dari kerjanya, proyeknya selesai, sekolahnya telah usai, menolong orang, mendapatkan ucapan terima kasih, serta yang lainnya. Kita kumpulkan semua keberhasilan yang mungkin teringat untuk kita syukuri. Untuk kemudian renungkan, ternyata aku dulu sudah berhasil begitu, sehingga bisa kita ulangi lagi dan berbuat yang lebih besar lagi. 

Begitu pula kegagalan-kegagalan yang mungkin saking banyaknya hingga terlupakan. 
Ternyata usaha jualan baju gagal, target kerja tidak tercapai, percobaan adonan roti belum pernah pas, membantu orang malah dimaki-maki, atau apalah yang bahkan tidak terpkirkan sebelumnya kalau itu adalah gagal. Cobalah untuk dikumpulkan semua kegagalan tersebut. Dipahami kenapa gagal. 
Semakin tahu kegagalan-kegagalan yang pernah dilakukan, semakin mengerti di sisi mana letak salahnya sehingga untuk ke depannya bisa memperbaiki diri.

Tidak perlu membanggakan diri dengan keberhasilan hingga lupa diri sebagaimana merendahkan diri dengan kegagalan yang pernah dilakukan. Semua keberhasilan dan kegagalan yang terjadi itu baik buat kita, untuk kita tumbuh dewasa dalam menjalani kehidupan.

Selamat tahun baru 2016
Susilo - Mandor 

16 komentar:

  1. Maturnuwun Bang diingetin :)

    BalasHapus
  2. merendah bukan berarti rendah diri ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merendah untuk terus memperbaiki diri. Menyadari kesalahan dan kegagalan untuk menuju kesempurnaan

      Hapus
  3. Mencoba bertahan ketika roda di atas bukan berarti menyukai kemapanan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, masalah roda ini memang terlalu mainstream untuk terus ikut arus

      Hapus
  4. Demen lah ama post ini Om XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak una telah mampir ke tempat saya

      Hapus
  5. Asek pak mandir, bikin judul refleksi. Tadinya aku pikir pijat refleksi, eh bukan, tadinya aku pikir lagunya ost. Milan (reflection).
    Ini judul yang agak anti mainstream menjelang tahun baru, disana sini pada kasi judul resolusi, pak mandir tampil beda dengan refleksi.

    Bener ya kita juga harus melihat Dan mengevaluasi kemahalan, yang pasti ada pelajaran di baliknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya malah gak bisa bedakan resolusi dan refleksi hahhahaha. Semoga kita bisa menjadi lebih baik di tahun depan

      Hapus
  6. Ish typonya menyebalkan.
    Ralat ya :
    Mandor, bukan mandir.
    Kegagalan, bukan kemahalan.

    Maafkeun typo rese ini, suka autotext sendiri sih :(

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Tahun 2015 ditutup dengan rencana-rencana yang akan dimulai untuk menyambut 2016

      Hapus
  8. Selamat tahun baru 2016 juga mas..Semoga tahun yang dituju memberikan banyak kebaikan .. AMiin

    BalasHapus
  9. Keberhasilan dan kegagalan teranyam dalam kehidupan untuk saling melengkapi. Terima kasih Mas Sus untuk refleksi ini. Salam

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih