Senin, 14 April 2014

Beres Pak

Seorang pelatih sepakbola akan berteriak-teriak di pinggir lapangan agar pertandingan berjalan sesuai dengan arahan yang dimaksud. Sedangkan kapten kesebelasan, mempunyai bahasa sendiri dalam mengkoordinir rekan-rekannya di lapangan. Sebisa mungkin sang kapten tidak bicara dalam berkomunikasi. Kapten hanya menggunakan gerakan tangan, goyangan tubuh, gerakan kaki, bahkan pandangan mata digunakan juga dalam mengatur serangan dan pertahanan. Pelatih dan kapten mempunyai bahasa komunikasi yang berbeda, untuk sebuah tujuan kemenangan.
Tukang parkir akan berteriak-teriak untuk mengatur mobil yang berjalan mundur. Beda dengan truk kontainer, teriakan dari belakang tidak akan terdengar oleh supir. Kalah dengan suara mesinnya. Sopir kontainer hanya melihat tangan tukang parkirnya. Terbuka, mengepal, njempol, goyang kiri kanan sebagai tanda arah kemudi harus kemana. Beda lagi dengan tukang parkir pesawat terbang, harus menggunakan bendera atau lampu panjang dengan kode khusus.


Komunikasi antar rekan, pimpinan dengan bawahannya, tukang parkir, polisi dan pengendara lalu lintas, tentunya mempunyai bahasa masing-masing yang harus dipahami oleh kedua belah pihak. Pemahaman komunikasi ini harus benar-benar sama persepsinya, meskipun kedua belah pihak sudah paham, namun berbeda persepsi tetap saja tidak nyambung komunikasinya.
Adalah tugas seorang pemimpin untuk memberikan suatu perintah agar organisasi bisa berjalan sesuai tujuan yang sudah ditetapkan. Informasi perintah yang diberikan menyangkut bahasa penyampaian. Ada yang mudah dimengerti, ada yang butuh diterjemahkan lebih lanjut.

Pagi ini saya mendapatkan tugas harus keluar, audit salah satu supplier. Tugas-tugas yang harus dikerjakan hari ini kutuliskan semua pada post-it apa-apa yang harus dikerjakan, apa-apa yang harus diselesaikan, apa-apa yang harus dilaporkan.
List to do, bertebaran di meja. Kalau sempat ya saya kerjakan sebelum berangkat, kalau tidak sempat ya harus dititipkan kepada teman dan anak-anak untuk dikerjakan.
Waktu memang tidak bisa menunggu dan kerjaan belum terselesaikan. Saya harus menghubungi banyak orang. Setiap ketemu orang langsung minta tolong ini itu.
Saya berangkat sambil buru-buru, tidak sempat menjelaskan secara detail.

"Rani, hasil meeting pagi ini supaya dibuatkan resumenya, draft notulen sudah ada di meja saya tinggal diketik saja, bereskan. Nanti kirim via email biar saya yang cek di jalan."

"Don, minta tolong ya, bereskan data nganu, ada di meja saya listnya, OK?"

"Rad, laporan yang kemarin harus dibereskan hari ini juga, minta tolong ya dikirim lewat email. Thanks."

"Mita, rekap dan resume serta hasil analisis harus sudah beres sore ini ya."

Melewati pintu gerbang, saya pamitan dengan pak sukri yang kebetulan berada di gerbang. Pak sukri ini adalah salah satu OB yang bekerjanya apa saja untuk ngurusi pernak-pernik pabrik. Termasuk memotong rumput dan beli makanan.

"Pak Sukri, minta tolong ada tugas di meja saya tolong dibereskan. nanti sekitar jam 4 kita sudah siap dan santai."

"Baik pak." Jawab pak Sukri mantap

Kemarin saya sudah janji akan beli makan untuk seluruh ruangan. Bahwa makanan yang dibeli di luar kemudian dimakan di pabrik sangat menyenangkan sekali. Tahu sendiri kan, kalau harus keluar cari makan, malesnya minta ampun. Lebih baik menahan lapar mengerjakan sesuatu daripada macet di jalan cari makan.Nah loo.

Saya pun sudah hafal selera masing-masing orang, makanya saya tulis di meja biar tidak ada kesalahan. Ayam bakar, ayam goreng, ikan bakar, rendang sudah saya hitung berdasarkan member yang ada di ruangan.
----------

Sore menjelang, audit saya sudah selesai. Saya kembali lagi ke pabrik.
Semua laporan dan tugas sudah saya cek di email. Di meja pun juga sudah tersedia beberapa laporan yang sudah siap.

"Tumben meja bersih banget. Pak Sukri, mana tugasnya?"

"Kan tugasnya membereskan meja pak. Semua kertas-kertas yang tidak berguna, coret-coretan saya bereskan semua pak."

"yaelah!"

Pak Sukri garuk-garuk kepala. Saya langsung lemes,teman-teman satu ruangan mendadak lesu lagi kayak kehabisan tenaga.
Gak jadi makan nasi padang!

6 komentar:

  1. jadi satu perintah untuk satu orang belum tentu di mengerti orang lain ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar bunda, perintah itu harusnya dimengerti oleh kedua belah pihak. tidak boleh ada asumsi-asumsi yang sekiranya nganu itu halah ...

      Hapus
  2. Hahaha. . .
    Bapak, SDM masing2 orang berbeda. Lain kali kasih lebih detai ttg jobnya, yak.

    Met lemees. . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, lain kali kalau ngasih perintah yang jelas. Kasihan temen-temen gak jadi makan hahahaha

      Hapus
  3. Beda bahasa ternyata bisa bikin pesan salah sambung ya sob :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salah sambung karena miskomunikasi, persepsi yang berbeda dari bahasa yang sama mas

      Hapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih