Senin, 21 April 2014

Saya kuat

Sekarang mari mengingat-ingat masa-masa yang telah dilewati. Masa kanak-kanak, masa remaja. Adakah suatu kejadian yang menguatkanmu sekarang ini? Ada, banyak malah.

Pengalaman-pengalaman itu sangat indah sekali untuk diceritakan. Kejadian yang tidak terduga, bahkan kalau kita harus mengulanginya saat ini, masih harus berpikir seribu kali. karena apa yang kita lakukan di masa lalu itu adalah suatu keajaiban.


Dulu, ibu kalau beli beras paling banyak 5Kg sekali beli. Dan itu jadwal beli berasnya bisa ditetapkan, setiap hari minggu. Karena bapak gajian setiap hari sabtu sore. Saya diharuskan ikut mengantar ibu ke pasar, ya untuk membawakan beras 5Kg itu dari pasar ke rumah. Jaraknya tidak jauh, cuma setengah jam jalan kaki. Tapi dengan menenteng 5Kg itu, memaksa saya untuk berhenti beberapa kali di tengah perjalanan. Capek sekali tangan ini. Ibu hanya tersenyum menunggui saya istirahat, karena beliau sendiri menenteng dua kresek besar belanjaan di tangan kiri dan kanannya.
Beras tersebut dimasukkan ke dalam bungkus kertas coklat. Saya pikir kertas coklat itu seperti kertas-kertas lainnya yang dibeli baru. Kertas ini tampaknya kuat sekali, terkena air pun tidak langsung hancur, menunggu sekitar 10 detik baru air bisa meresap ke pori-pori kertas.
Sampai pada suatu ketika saya mendapati kertas coklat ini ada cetakan printing besar, saya baca dengan seksama "GRESIK".
What?! jadi bertahun-tahun itu saya makan beras bercampur debu semen. Makanya sekarang jadi kuat seperti beton (ngayal tingkat tinggi). Pikiran saya saat itu, ibu selalu mencuci berasnya (mususi) sebelum dimasak, jadi semoga saja bersih. Tapi entahlah, tubuh saya ini sekarang bagaimana, semoga saja Alhamdulillah sehat terus.
Atau pas ketika mendapati kue yang saya pegang jatuh, mantra sakti yang selalu saya ucapkan adalah "belum lima menit" kemudian menyembur, dan sejurus kemudian saya sudah menikmati kue itu kembali. Mantra sakti itu juga saya dapat dari ibu. Ketika tahu isi yang saya pegang terjatuh, ibu mengambilnya kembali dan mencuil bagian yang kotor, kemudian diserahkan ke saya setelah dibacakan kalimat itu.
Ada banyak sekali kejadian-kejadian ajaib masa kecil saya, kalau diceritakan pun akan heran. Seperti mandi di DAM yang airnya tertelan sebagian. Padahal DAM itu sudah tercampur limbah pabrik. Atau ketika ikut-ikutan cari ikan di rawa-rawa dengan sebuah jaring seadanya, pas keluar kok ya kaki sudah dihinggapi beberapa lintah. Atau pas ketika kaki saya terkena beling hanya diolesi dengan lidah buaya. luka dengan lidah buaya, apa hubungannya coba?

Naah, mungkin para sahabat juga punya pengalaman ajaib seperti saya. Ajaib karena, jika dipikirkan sekarang pasti akan bergumam "Kok bisa ya saya dulu seperti itu?"
Saya yakin semua orang pasti punya cerita masing-masing. Cerita kejadian ajaib itu sangat mengindahkan kehidupan, untuk diceritakan kembali di masa sekarang. Kejadian itu ternyata menguatkan kita di saat ini. Karena masa sekarang pun kita tidak berani mengulanginya lagi. Kita sudah lulus dengan kondisi-kondisi ekstrim seperti itu sehingga tubuh kita menjadi sekuat sekarang.
Mungkin pertanyaan saya perlu dimodifikasi sedikit. Dengan kondisi yang sama namun diubah konteksnya. Apakah sekarang sedang mengalami kondisi ekstrim? Tertekan? Banyak masalah?

Masih ingatkah dulu waktu kecil kita juga berada dalam kondisi ekstrim juga. Toh sekarang baik-baik saja. Maka semoga kejadian yang ini, kejadian yang dialami saat ini semoga menguatkan.

41 komentar:

  1. Haha.... aajadi resep kuatnya itu dari makan beras merk semen gresik ya mas. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha ternyata kekuatan saya ada di situ.
      Makanya saya heran, dilihat dari segi manapun kontaminasi debu semen itu tidak baik. Masalahnya di saya, ternyata kok kuat. Tapi sekarang sudah gak berani lagi makan beras seperti itu.

      Hapus
    2. Yes. Terimakasih Pencerahannya teman. Masa yang dulu dan sekarang telah banyak yang berbeda. Jika dimasa kecil kita bisa mengalami masalah maka ada orang tua yang menghendel akan tetapi sekarang. Semuanya ditanggung oleh diri sendiri.

      Harus kuat dan tetap semangat ya seperti dulu ketika kta masih cerah ceria merona.
      Indahnya masa-masa kecil itu....
      Terimakasih
      menang BERSAMA
      Hidup Adalah Perjuangan

      Hapus
  2. Salam Takzim
    Tenang bang Mandor semen semen Gresik ngga ikutan ketelen kok,
    Salam Takzim Batavusqu

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya gak bisa mbayangin ternyata sebagian lengan saya berbentuk beton wakqkqkqkq

      Hapus
  3. Saya waktu kecil bisa naik sepeda ke daerah pegunungan pergi dan pulang dengan jarak puluhan kilometer tanpa duit jajan sepeserpun dan tanpa minum berjam-jam.
    Bahkan sepedapun tidak ada rem, remnya hanya menggunakan sendal yang dipakai....!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata kegiatan bersepeda seperti itu menguatkan ya. Masa kecilnya sungguh ajaib, dengan perhitungan modal nekat langsung deh perjalanan ke pegunungan terlaksana.
      Boleh dong pengalamannya itu ditulis di blognya mas, biar dibaca orang banyak dan mengispirasi.
      Dan lagi, rem sandal wahahaha ... saya pernah sekali mengalaminya. Gak enak juga ternyata.

      Hapus
  4. kalau makanan jatuh ke lantai, 'belum lima menit' itu masih berlaku sampai sekarang :)
    saya ke sekolah waktu SMP masih jalan kaki, lumayan jauh, pp, anak-anak sekarang sepersepuluhnya aja udah ga kuat kayaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh kalimat itu masih berlaku ya sekarang, kirain sudah punah.

      Jalan kaki ke sekolah dulu, kalau dipikir sekarang pasti ada indahnya. ternyata dengan jalan kaki itu ada banyak sekali cerita-cerita yang bisa dibagikan ke teman-teman yang lain sekarang.
      Jalan kaki ke sekolah itu harusnya sih diterapkan kepada anak-anak sekarang, tapi apa daya pola kehidupan sudah berubah.

      Hapus
  5. tempaan lingkungan yg 'keras' sejak kecil katanyanya memang lebih menguatkan... minimal jiwanya yg kuat hingga gak mudah melembek karena satu dua masalah..hehe.. *soktaunyakumat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. tempat yang keras memang banyak membentuk kekuatan, jiwa-jiwa kuat.
      Tempat penuh cinta pun juga membentuk jiwa-jiwa yang penuh cinta juga. Pasti ada cerita ajaib dari mbak Mechta diwaktu kanak-kanak, boleh dong di share

      Hapus
    2. sepakat dgn komennya mbak Mechta aku mas :)

      Hapus
    3. sepakat dengan komennya mbak DE aku :)

      Hapus
    4. Lha kok malah antri di komen mbak mechta semua iniiii wahahahaha

      Hapus
  6. Kegiatan ekstrem : membikin petasan, kertas dari buku pelajaran bekas, LKS, jauh-jauh beli bubuk petasan. Melinting kertas dan boooom.... Bangga bisa bikin petasan sendiri...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Whoo ini ternyata
      Petasan yang sering saya bakar itu ternyata buatan sampeyan wakqkqkqkq sekarang saya serem sendiri dengan petasan

      Hapus
  7. Ya, ada yang luar biasa dari mengenang masa lalu, ketika ingat, suatu ketika di masa lalu, kita pernah berhasil melewati sebuah bahaya, sebuah masalah, sebuah ketegangan, ini memberi kita rasa optimis, kita pun, insya Alloh, akan sanggup melewati masalah berikutnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata kita memang kuat menghadapi itu semua
      Bahkan kejadian sekarang pun akan menjadi penguat untuk kehidupan berikutnya

      Hapus
  8. Saya waktu sd pergi pulang sekolah full jalan kaki. Ketika smp nggowes pergi pulang sekolah, lumayan menguatkan kaki. Waktu kuli uyah bekerja jadi pekerja bangunan membuat saya kuat untuk menghilangkan rasa malu demi cita-cita. Dan banyak lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. jalan kaki ternyata menguatkan, sekolah sambil kerja juga menguatkan. Monggo diceritakan juga pengalaman-pengalaman masa kecilnya itu di blognya

      Hapus
  9. Baaang...
    Sampai sekarang pun kalo makanan Kayla dan Fathir jatuh mah, aku selalu bilang 'belum 5 menit' kok :)

    dan ternyata syarat menjadi seorang mandor yang baik dan benar itu harus makan semen gresik dulu yah? Kalo semen tiga roda gimana tuuuh...hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata mantra sakti itu sekarang masih tetap sakti ya. Belum 5 menit sungguh mensugesti anak-anak untuk tetap sehat.
      Saya enggak lagi deh beli beras dengan dibungkus kertas semen ituh, wakqkqkq takuuttt

      Hapus
  10. Hehe... berasnya ada mereknya...
    Beras kuat... keluarga sehat Tak terkalahkan :))
    Salam kenal Bang Mandor :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beras cap semen, semoga saja nanti akan ada yang menbuatnya hahaha

      Hapus
  11. hihihi sering tuh waktu kecil aku begitu bilang belum 5 menit

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaa ternyata mantra sakti itu masih terpakai hingga sekarang ya

      Hapus
  12. wah beras campur semen, mungkin ide menarik bisa ditawarkan ke para pakar teknik sipil ataupun gizi hihihi. klo mandi di kubangan atau sungai jaman kecil, dulu sering mas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahaha ada-ada saja ide ini. Semoga saja tidak ada kejadian yang sama terulang di masa sekarang. Saya sekarang malah gak berani beli beras seperti itu xixixi
      Mandi di kubangan sewaktu kecil sungguh menyenangkan, sangat mengindahkan masa kecil

      Hapus
  13. hahahaa...belum lima menit.. kirain cuma aku yg masih mneganut paham ituh ternyata masih banyak juga :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener, ternyata mantra sakti itu masih berlaku hingga sekarang

      Hapus
  14. kunjungan perdana, salam perkenalan, silahkan berkunjung balik ketempat saya, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran untuk anak2, siapa tau anda barangkali mempunyai adik,keponakan atau mungkin anak yang masih kecil, vcd ini sangat membantu sekali dalam mengasah kecerdasan dan kemampuan otak anak, serta bagus untuk membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan mohon maaf bila tdk berkenan, trm kasih ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas kunjungannya, semoga berkunjung lagi ke sini lain kali ya

      Hapus
  15. berkunjung disore hari yang cerah, salam persahabatan ^_^

    BalasHapus
  16. tapi dipikir lagi emang jaman dulu tuh kuat2 ya manusianya..

    sehat sehat lagi..

    mungkin kalo sekarang memang sudah banyak terkontaminasi dari segala aspek..

    dan ternyata bertahun tahun makan beras dengan campuran semen menjadikan bang mandor seperti gatot kaca,kuat otot semen tulang kawat **peace :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha
      saya kuat seperti beton (ngayal tingkat dewa) sekarang malah takut dengan hal-hal ajaib yang pernah saya lakukan dulu. Ternyata kok bisa begitu ya saya dulu

      Hapus
  17. resep kuat bawaan masa kecil saya di sayur daun singkong nih Bang Mandor. Menurut ibu sayur tsb bagus karena kaya dengan zat besi..lah jadi otot kawat balung wesi sebanding dengan tulang semen-beton hehe...

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih