Suhu ruangan sangat panas, gerah sekali. Muka dibasuh dengan air pun dalam sekejap terasa berkeringat kembali. Padahal beberapa hari yang lalu sempat hujan deras, namun setelahnya, udara masih terasa gerah. Seragam serasa lengket dengan kulit, malah lebih baik bekerja di luar ruangan daripada di dalam ruangan.
Kondisi ini malah ditambah informasi kenaikan harga TDL. Otomatis pabrik langsung melakukan tindakan penghematan. Semua yang berpotensi pemborosan listrik sebisa mungkin dihilangkan untuk menurunkan pemakaian daya. Bahkan pengguaan AC ruangan dipasang timer yang lebih pendek untuk membatasi pemakaian. Para karyawan hanya bisa protes, sedangkan jajaran pengelola pabrik sedang berpikir keras mencari jalan agar pabrik bisa terus berjalan dan selalu menghasilkan.
Udara sedang gerah, menurut pengamatan orang-orang sih katanya sedang ada ganti musim. Gak siang gak malam tetap saja panas gerah. Katanya orang sih, saya tidak mengerti betul tentang fenomena alam seperti ini, biar orang yang berkompeten saja yang menjelaskan kejadian alam seperti ini.
Siang ini makan di mana? sudah terpanggang di dalam ruangan masak mau makan di ruangan pula, pastinya tambah gerah lagi. Rekan-rekan pun mengajak makan di luar. Ya itung-itung sebagai pembalasan kerja berada dalam kondisi gerah.
Seperti status saya kemarin itu, saya sempat terkejut dengan jawaban rekan saya "Apa enaknya makan pedes di ruangan ber AC?" Logika awal adalah makan pedes pasti kepanasan tubuhnya. Butuh ruangan dingin untuk menetralkan suhu tubuh. Apalagi dengan kondisi cuaca yang panasnya tidak biasa seperti hari-hari ini.
Setelah saya masuk suasana malah lebih menyeramkan, puanasss, hanya ada kipas angin di pojokan ruangan dan di langit-langit, air kobokan disediakan terlebih dahulu sebelum apapun dihidangkan. Minuman pun masih sempat-sempatnya ditawari es teh panas ... eh maksudnya es teh atau teh panas. Ini suasana panas, makanan juga berjudul sambel ini sudah pasti pedess.
Namun setelah selesai makan, kok ndilalah tubuh jadi berkeringat dan suhu tubuh berangsur-angsur menjadi dingin. Kipas angin menetraslisir udara di dalam ruangan. Udara di luar terasa lebih dingin dan lebih bisa dinikmati daripada udara di dalam ruangan/. Air putih pun terasa sangat nikmat.
Salah satu kenikmatan adalah beristirahat sejenak setelah bekerja keras, mengganti keringat dengan segelas air putih. Menggambar rencana-rencana di waktu rehat, diantara pekerjaan yang menumpuk yang habisnya entah kapan.
Terkadang menikmati keringat itu lebih nikmat daripada menikmati hasil keringat itu sendiri.
eh keliru make akun, seharusnya yang ini
BalasHapusah ndak apa-apa sekalian promo
keringat kerja keras ya mas :)
BalasHapusHihi ngebayangin keringatnya kotos2. Hahahaha
BalasHapusMbayangke keringete kotos2 Hahahaha
BalasHapusnikmatnya banjir keringat karena sauna karya....lah di saat lain harus bayar tuk berkeringat semisal fitnes atau sauna paksa nggih Bang mandor.
BalasHapusSalam
yang jelas berkeringat itu sehat ....
BalasHapusEnding kalimatnya ini bikin mikir mikir mas :)
BalasHapusberani keringatan itu kan baik :)
BalasHapusApalagi kalau keringatnya sejagung2 ya, Mas. :D
BalasHapusaduh bang,
BalasHapusAbis baca postingan ini kenapa jadi perasaan pengen makan bakso pake sambel yang banyak gini yah?
*gampang terpengaruh*
keringat kerja keras yang menghasilkan kesuksesan
BalasHapusolahraga sambil usaha ya mas ^_^
BalasHapusTetep semangat bang mandor
BalasHapuswalau berkeringat tapi tetap semangat dan sehat selalu menyertai ^_^ salam
BalasHapusarikel yang bagus, makasih informasinya. https://garmentjogja.com/jasa-jahit/
BalasHapusterimakasih atas infonya semuga sukses selalu. https://shopee.co.id/squabumin
BalasHapus