Kamis, 21 Agustus 2014

Setelah tahu

Setelah tahu itu melegakan. Setelah tahu apa penyebabnya, apa yang berlangsung di balik suatu kejadian itu memberikan penjelasan. Orang yang marah, setelah tahu akan surut marahnya. Orang yang bermasalah, setelah tahu akan bisa ketemu solusinya. Orang yang mentok, setelah tahu akan menemukan jalan keluarnya.

Tanda orang yang tahu itu sebenarnya mudah. Ketika seseorang berkata "Ooo ...", "Jadi begitu ya", atau perkataan sejenis. Membuat seseorang paham dan ikut memikirkan apa yang sedang terjadi. Perubahan sikap, pola pikir, emosi, tingkah laku akan berubah drastis dari yang sebelumnya "tidak tahu" kemudian "tahu".


Pak bos marah-marah di ruang meeting. Dia mendapati laporan bahwa biaya transportasi naik. Meningkat drastis. Maka apa saja bisa disangkut pautkan.

Ini pasti karena produksi tidak mencapai target sehingga pengiriman jadi terlambat. yang seharusnya pengiriman menggunakan metode reguler berubah menjadi express. Ini pasti karena kualitas kita buruk. Ada barang reject yang diklaim oleh customer kemudian customer minta gantinya. Ini pasti karena gudang, gudang tidak mempersiapkan bahan material dengan baik dan tepat waktu. sehingga waktu pengiriman molor dan memerlukan banyak biaya. Ini pasti karena engieering, perawatan mesin tidak optimal sehingga menghambat produksi. Ini pasti karena logistik tidak melakukan kontrol. Sehingga tidak biaya transportasi membengkak.
Kalau sudah begini, bagaimana pabrik kita menjadi pabrik nomer satu di Dunia kalau untuk masalah kecil begini tidak bisa mengatasi. Bagaimana kita bisa selamat dari persaingan global. Bagimana kita memenangkan kompetisi dunia, kalau masalah seperti ini saja tidak mampu mengatasi, biaya transportasi tidak bisa ngerem!

Wew, sangat futuristik sekali pidato pak Bos. Dari masalah internal pabrik hingga persaingan global masuk semua. Ya untung saja masalah Keluarga Berencana tidak ikut dibicarakan.

Jadi begini pak Bos, order bulan ini ada kenaikan 4x lipat dari bulan lalu. Ya normalnya biaya transportasi pasti naik.

Ooo ... kenapa gak bilang dari tadi. Kalau begini kan enak jelasinnya. Nanti dibuatkan laporan dengan jumlah order sebagai pembanding.

Lhaa ... tadi yang ngomong gak bisa berhenti siapa? Yang ngomong gak ngasih kesempatan orang lain menjelaskan, siapa?

Begitu juga dengan kasus-kasus yang lain yang sering kita temukan. Orang yang masih berkutat dengan pikirannya sendiri akan bersikukuh dengan kesimpulannya sendiri.

Ada seorang pengemis selalu mangkal di tempat yang sama. Setelah tahu kejadian sebenarnya kenapa dia mengemis, orang tidak jadi marah. Bahkan bersimpati, bahkan memberikan pekerjaan menanam padi misalnya.

Seorang ibu membiarkan anaknya mengganggu penumpang lain di sebuah kereta. Penumpang lain merasa jengkel karena ulah anaknya. Setelah diberi tahu bahwa mereka sedang dalam perjalanan menjemput jenazah ayahnya di rumah sakit, maka hilanglah kejengkelan penumpang. Bahkan beberapa diantaranya malah mengajak untuk bermain.

Seorang mahasiswa tidak lulus-lulus dari kuliahnya. Setelah ditelusuri kehidupannya, diketahui bahwa dia bekerja dulu untuk membantu penghasilan orang tuanya. Maka dosen pun tidak jadi marah, kemudian memberikan sebuah solusi agar dia secepatnya menyelesaikan kuliahnya.

Memberitahu, pemberitahuan atau memahamkan suatu keadaan di balik kejadian bisa membuat orang memiliki pandangan lain. Bisa mengubah sebuah keputusan, bahkan bisa jadi memberikan solusi yang tidak pernah terpikirkan.

5 komentar:

  1. Duh mencerahkan sekali postingan nya ini bang Mandor :)

    Memang terkadang kita suka kebawa emosi duluan yah,..
    Andaikan mau bersabar sejenak untuk sekedar mendengar penjelasan :)

    *sendirinya suka ngomel2 duluan kalo si Abah pulangnya telat dan males denger penjelasannya...hihihi...*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang terkadang kita langsung melihat yang tampak saja. Ya pantes saja langsung marah dan ngomel. Sebenernya kalau mau ngasih kesempatan untuk mereka memberikan penjelasan akan sedikit meredam kemarahan. Tapi kan ya gitu, yang namanya gak terima sebisa mungkin segera dikeluarkan emosinya hahahaha ... hajar dulu baru denger penjelasan.

      Hapus
  2. pada kenyataanya banyak Yang langsung menilai sesuai dengan apa Yang dilihat ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Umumnya memang begitu. Terlihat di depan mata ya komen saja langsung tanpa berusaha mencari tahu kejadian di balik itu

      Hapus
  3. Paling suka, berbicara tentang, "Kejadian apa yang membuatmu sangat berkesan minggu ini?" Pasti akan ada cerita menarik yang muncul.

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih