Sabtu, 02 Agustus 2014

Roadmap Masa Depan

kamu besok mau jadi apa?
sepuluh atau lima belas tahun lagi kamu mau dikenal sebagai apa?

Dulu saya menganggap pertanyaan itu adalah pertanyaan retoris, pertanyaan yang gak perlu dijawab karena memang saya gak mampu menjawabnya. Bahkan saya menganggap pertanyaan itu adalah suatu sindiran melihat kondisi saya yang masih gak jelas mau jadi apa. Lha wong sekolah gak selesai-selesai, nyari kerjaan saja susahnya minta ampun.

Setelah memasuki dunia kerja, saya baru menyadari bahwa ternyata ada banyak sekali yang tidak saya ketahui. Ada hal-hal baru, ilmu baru yang berguna untuk diterapkan dalam kehidupan. Ada banyak sekali hal-hal yang harus dipelajari. Dan saya merasa terlambat untuk menyadarinya.

Saat kerja di pabrik, ada hal yang menghantui saya setiap hari. Saya sudah pasti tidak akan selamanya di sini. Ada suatu saat nanti saya harus keluar dari pabrik ini entah itu mengundurkan diri, dipecat atau PHK, dan pensiun. 

Saya jadi berpikir, apakah saya akan selamanya begini? Maka sajak saat itu saya memutuskan bahwa saya harus menjadi orang yang berhasil.

Kemudian saya berpikir lagi, berhasil apa? Berhasil menjadi orang kaya
Kemudian saya berpikir lagi, kaya itu yang bagaimana? Kaya yang banyak uangnya
Kemudian saya berpikir lagi, banyak uang itu berapa? Jutaan, milyaran, trilyunan...

Kemudian saya berpikir lagi, Atau jangan-jangan saya hanya mengejar uang saja? Saya harus berguna bagi masyarakat dengan apa yang saya punya dan saya capai.

Tanpa banyak pikir lagi, saya sudah memutuskan harus punya bisnis sendiri yang dimulai dari sekarang. Suatu saat saya harus punya pabrik sediri. Di bawah naungan bendera saya sendiri, saya akan kembangkan menjadi sebuah perusahaan yang memberikan manfaat bagi sebanyak mungkin orang. Memberikan pekerjaan bagi sebanyak mungkin orang.

Dimulai dengan modal dari gaji yang diterima dari pabrik, sebagian disisihkan untuk. Langkah pertama, saya cipakan "kafka Shuttlecock". Alhamdulillah sudah berjalan sekitar tiga tahun dengan omset yang lumayan. Bekerja paralel, sembari bekerja di pabrik saya juga bekerja untuk bisnis Kafka ini. Kafka Shuttlecock sudah menjadi branding yang melekat pada diri saya, bahkan beberapa teman di pabrik maupun online lebih mengenal saya sebagai Kafka daripada nama asli saya sendiri.






 Langkah berikutnya, dalam waktu dua tahun ke depan, nama Kafka ini (cikal bakal dari Kafka Corp) harus membuat unit usaha yang lain. Pilihannya ada dua, mau kaos olahraga atau sepatu olahraga. Kaos dan sepatu olahraga ini sebenarnya sudah siap launching dari tahun kemarin, namun ternyata saya masih ada perhitungan lain sehingga masih harus dijadwalkan ulang.

Rencana lima tahun ke depan harus punya sebuah toko olahraga dengan tajuk Kafka Sport untuk display barang dan peralatan olahraga karena saya sudah menguasai seluk beluk peralatan olahraga beserta jaringan yang ada.

Dengan adanya toko ini, maka rencana-rencana besar berikutnya sudah menunggu.

Setelah toko berjalan minimal 2 tahun, toko akan saya ubah manajemennya menjadi 2 bagian, toko operasional harian dan toko Grosir.  Toko grosir akan memetakan pangsa pasar. Pasar di sini membutuhkan apa, pangsa pasar di sana membutuhkan apa. Dari toko grosir inilah yang akan saya buka jalannya untuk memasukkan sebuah produk dengan merek sendiri.

Saya sudah memikirkan untuk memproduksi sepatu sendiri meski dengan sistem OEM (hanya nitip nempel label merek). Rekan-rekan di Tangerang yang sudah terbiasa mengerjakan sepatu Nike dan Adidas, sudah siap untuk mendukung rencana saya ini. Rekan-rekan di Bandung juga sudah siap dengan produksi kaos olahraga dengan jumlah besar. Bahkan saya punya rekan di Bekasi yang sedang giat-giatnya ingin mengimpor barang dari Cina, apa saja dengan model EOM juga. Dengan sistem EOM ini, akan mudah diketahui barang mana yang lebih cepat laku. Dari situlah awal pabrik saya berdiri. Saya harap pabrik saya ini bisa terwujud pada umur saya sekitar 45 tahun.

Semoga apa yang sedang saya pikirkan dan sedang saya jalankan ini bisa membuat kesibukan saya di umur 60 tahun nanti. Kegiatan bisnis semoga menghindarkan saya dari penyakit pikun.

Artikel  ini diikutsertakan pada Giveaway Seminggu:  Road To 64




17 komentar:

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway Road to 64 di BlogCamp
    Segera didaftar sebagai peserta
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pakde atas kunjungannya, doakan saya berhasil di masa depan. Meskipun begitu hadiah dari pakde tetap saya harapkan hahahaha

      Hapus
  2. Sebuah perencanaan masa depan yang sangat matang. Semoga sukses dengan Kafka-nya Pak Mandor. Dan berikutnya semoga sukses juga dengan GA-nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas dukungannya mbak, semoga kita bisa saling menyemangati

      Hapus
  3. Siip... jempol utk roadmap nyaa... semoga sukses yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak mbecta ikutan juga kah hajatan ini? mari kita menggambar masa depan kita

      Hapus
  4. datang berkunjung sambil mengucapkan Minal aidin walfaidin Mohon maaf lahir batin ya, ditunggu kunbalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ada kesempatan saya akan berkunjung ke sana

      Hapus
  5. mengunjungi teman untuk mengucapkan minal aidin alfaidin mohon maaf lahir dan batin, salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah blog ini masih dikunjungi meskipun sudah ditinggalkan penulisnya beberapa bulan yang lalu

      Hapus
  6. Benar, berkegiatanlah di usia tua agar terhindar dari kepikunan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, orang yang masih berpikir akan terus menggunakan otaknya sehingga penyakit pikun tidak berani mendekat

      Hapus
  7. Semoga segera terwujud impiannya mas.. gak nunggu ampe umur 45 tahun.. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doa sampeyan apik banget mas, semoga saja cepat terwujud Aaminn

      Hapus
  8. Tulisan ini menginspirasi orang diluarsana yang ingin berguna buat orqng lain, mempunyai bisnis sendiri, serta bercita-cita memiliki usaha sendiri seperti saya, akan tetapi resep dan kiat-kiat bisnis dari bang mandor masih saya nantikan

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih