Kamis, 22 Januari 2015

Nyetir


Sebagai seorang penunggang kuda besi alias biker, jalan raya adalah makanan sehari-hari. Jalan raya basah atau kering tetap saja dilalui demi sebongkah nasi dan sesendok berlian. Meski beberapa saat harus melahap juga jalan kampung, jalan makadam, jalan martabak, atau jalan tikus. Ngomong-ngomong siapa yang pernah lihat kuda besi makan tikus?

Berangkat dan pulang kerja, trek kalimalang selalu menjadi idola bagi motor. Jalan yang lurus dan relatif tidak bergelombang. Sangat cocok untuk para biker seperti saya. Meski harus bertarung dengan mobil, pickup, truk, bis dan kontainer. Bayangkan, bentuk motor yang kecil begini kalau sudah bersanding dengan monster jalanan ya ciyut juga nyalinya. Tapi kalau sudah konvoi dengan banyak motor, bisa merajai jalanan. Pemotor ramai-ramai dengan persamaan nasib, berangkat kerja demi hari nanti, pulang kerja demi anak istri Eeyaaa


Meski pengguna motor, keselamatan akan diri sendiri tetap penting. Tetap harus diperhatikan baik sebelum jalan maupun selama di jalan. Modal APD (Alat Pelindung Diri) yang dipakai di rumah harus dipastikan bekerja dengan baik. Tidak usah terlalu protes terhadap apa-apa yang seharusnya dilakukan. Pakai helm masih tanya ada polisi apa tidak. Pakai sepatu, jaket, kacamata masih bertanya gunanya apa. Menyalakan lampu siang hari masih dianggap main-main. malah lampu depan diwarnai merah, orang ini maunya ditabrak dari depan atau bagaimana karena lampu warna merah itu dimanapun artinya bagian belakang kendaraan yang sedang maju ke sana, bukan mengarah ke sini.
Kalau untuk keselamatan diri masih membutuhkan aturan, maka anda gagal jadi manusia jalanan.

Selain keselamatan diri juga harus diperhitungkan juga keselamatan orang lain. Berkendara itu, apalagi motor, menjaga keselamatan diri saja tidak cukup. Meski sudah berhati-hati dengan diri sendiri dan motornya, namun ketika kendaraan lain melakukan kesalahan, maka tidak jarang tetangga kiri kanan akan terkena dampaknya juga. Tersenggol, terlebih lagi tertabrak.

Dalam mengendarai motor, harus diperhitungkan keselamatan diri dan Zona Aman Diri. Keselamatan diri termasuk APD (Alat Pengamanan Diri) dan perilaku dalam berkendara. sing waras ngalah, logika berkendara tetap dipakai daripada menuruti marah dan gengsi sehingga menyebabkan celaka. Tidak meladeni umpatan, makian, bel-bel panjang, atau pemancing emosi yang lain di jalan raya. Tidak disibukkan dengan kegiatan lain selain mengemudi, seperti sms atau membaca peta misalnya. Perilaku yang tenang dalam berkendara akan membawa keselamatan bagi seluruh pengguna jalan raya.

Zona Aman Diri memperhitungkan apa-apa yang ada di sekeliling. Mengetahui kendaraan apa yang ada di depan, samping kiri, samping kanan dan belakang. Menjaga zona agar bisa selamat ketika terjadi hal-hal yang sifatnya mendadak. Jika jalan tersebut sudah sering dilalui, maka seharusnya hafal letak jalan yang berlubang. Rem akan siap ketika mendekati jalan berlubang meskipun tertutup oleh mobil di depan.

Berikut beberapa tips tentang Zona Aman Diri yang saya rasakan:

- Menaati aturan dan marka jalan. Jangan dikira mobil dan kendaraan besar itu tidak taat aturan. Mobil dan kontainer akan sangat terkejut pada jalan satu arah ternyata ada motor yang melawan arus.
Hanya pengendara motor Indonesia saja yang terlalu kreatif (termasuk saya) sehingga membuat kendaraan lain menjadi serba salah. Tidak jarang saya mendapatkan bel panjang dari mobil-mobil yang saya lawan itu.

- Lebih siap dengan rem daripada gas. Ini penting buat saya untuk mengecek berapa meter jangkauan rem saya ketika rem dan motor berhenti. Ukuran saya sih maksimal 5 meter.

- Fokus dengan jalan di depan. Mengidentifikasi kendaraan yang ada di depan. Sesekali cek samping kiri, samping kanan dan belakang. Gak papa dibilang katrok dan panik daripada nyelonong malah membahayakan orang lain.

- Jika pindah jalur saya akan menyalakan lampu sein.

- Kalau tangan tidak sempat menyalakan lampu sein karena tangan sedang memegang sesuatu, bisa dengan menoleh berulang kali yang artinya "saya mau pindah ke sini lho."

- Tidak menyalip mobil atau kendaraan besar dari sebelah kiri. Kecuali mobil dan kontainer tersebut dalam keadaan berhenti atau macet.

- Menyalakan lampu sein kanan ketika menyalip. Kemudian saya ngebel pendek ketika berada di samping sopir, yang artinya "Terima kasih." Itu mobil dan kontainer juga ngerti kok kalau kita sedang minta jalan, asalkan mintanya dengan sopan.

- Tidak berada di samping kendaraan lebih dari 3 detik, BAHAYA! Kalau memang mau menyalip, harus dihitung ini bisa kurang dari 3 detik atau lebih. Motor harus di depan atau di belakang kendaraan.

- Telinga harus awas. Sering terdengar bunyi glondang-glondang dari belakang, sudah dipastikan ada kontainer dengan muatan kosong sedang melaju dengan tidak normal. Lebih baik minggir saja, sing waras ngalah.

- Tidak disarankan memakai earphone. Saat di jalan fokusnya adalah mengemudi, bukan bernyanyi atau membayangkan lagu yang sedang didengarkan. Atau malah telepon menggunakan earphone, atau bahkan membahas tugas kerjaan di saat motor jalan. Ini apa-apaan!

Setelah mawas diri dan tertib aturan, tidak lupa berdoa kepada Sang Pemilik Keselamatan.

36 komentar:

  1. Wahh bagus jg nih tips2 mengendarai motor.
    1lg jgn pakai jalur prjalankaki yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu, pengendara motor masih sering ditemui naik-naik ke trotoar. Saya berusaha untuk tidak melakukannya mbak

      Hapus
  2. Nyetir....mengendalikan.....
    Suka sekali judul dan pemaknaannya, bukan sekedar 'mengendarai' tetapi nyetir agar keselamatan bersama diutamakan.
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengendalikan kendaraan termasuk juga mengendalikan diri di jalan raya. Agar semua pengguna jalan merasa aman.

      Hapus
  3. Menurut saya orang-orang yang lewat Kalimalang itu punya kesabaran l;uar biasa tinggi, kemacetan yang tak pernah terselesaikan membuat jalan yang sebenarnya tak seberapa jauh, menjadi begitu lama ditempuh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau untuk mengatasi macet saat berangkat dan pulang kerja masing-masing pengendara punya trik tersendiri. Sudah saya singgung di atas, kadang melahap jalan kampung, jalan makadam, jalan martabak dan jalan tikus hahaha. Yang penting bisa sampai di rumah dengan aman.

      Hapus
  4. Aaaah, setuju banget sama jiwa postingan ini. Kalo masih mempertanyakan aturan berarti belom siap jadi pengguna jalan. Andaikan ya Bang orang-orang sadar kalo aturan itu buat keselamatan mereka. Tertib keknya ya jalanan. Huks.
    Btw saya ngeri membayangkan jalur kalimalang Bang. Ramenya ituuuuh. Huehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh .. saya nulis kalimat itu ya? Kok bisa saya nulis begitu hahahaha, Halah
      Jadi dirimu pernah kejebak macet di kalimalang? Gimana rasanya beradu dengan motor?

      Hapus
  5. saya paling gak suka kalo ada pemotor yang mau belok cuma tolah toleh aja, gak pake lampu sign :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah ini sebenarnya pelanggaran juga sih. Mata itu hanya awas terhadap cahaya, bukan tolah toleh doang. Tapi sebagian pengendara motor masih melakukan ini (saya juga kadang-kadang begitu hahhhaha)

      Hapus
  6. kalau ada kontainer belakang aku biasanya kasih jalan aja deh ngeri denger suaranya. SAma satu lagi kalau ada suara motor yang membuat telinga sakit menidng kasih jalan juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ketemu sama monster-monster seperti itu saya juga ngalah bunda. Lebih baik minggir daripada daripada ...

      Hapus
  7. Jika tips ini diterapkan oleh semua penggunanya jalan, betapa tertipnya lalu lintas. Sebagus apapun aturan yang dibuat jika tidak ditaati sama aja boong, saling menjaga keselamatan dijalan, setujuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama di jalan raya memang seharusnya sadar diri lah. Menjaga keselamatan diri sendiri sekaligus menjaga keselamatan orang lain. Siapa sih yang tidak ingin cepet-cepet, namun jalan raya kan jumlahnya terbatas. Inilah yang harus dimaklumi oleh setiap pengendara.

      Hapus
  8. jadi seorang yang nyetir handal itu harus bener2 patuh sama aturan ya,, saya sendiri aja kalo mau ke kampus kalo udah kesiangan udah deh kebut2an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya terserah juga sih terhadap aturan itu. Padahal aturan itu kan untuk keselamatan bersama.
      Kebut-kebutan kok konotasinya jelek ya. Padahal kecepatan 90km/jam dalam kondisi jalanan lengang masih wajar kok. Meski kecepatan tinggi, sopan santun berkendara tetap harus diperhatikan

      Hapus
  9. Oh gitu ya, Bang.. Uda gitu aja sih.

    BalasHapus
  10. fokus emang butuh bang disaat kita menyetir dan no telpon2an dan smsan ya pastinya...duh apalgi dengerin musik pake earphone bisa nggak konsen itu, cari perkara sendiri mereka yg masih belum sadar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fokus itu agar orang lain selamat. Kalau berkendara di tempat sepi sih paling yang celaka cuman diri sendiri. Namun kalau berkendara di tempat yang ramai, berbahaya bagi semua

      Hapus
  11. Iya bener banget tipsnya.
    Seringnya gemes sama pemotor yang enak2an main hape di jalan. Bisa2nya sms atau bbm di jalan. Kok ga ngeri ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nyawanya mungkin masih sisa 3 mbak. Atau dia sedang menghadapai urusan sebesar 15 milyar sehingga tidak bisa ditunda sedetikpun

      Hapus
  12. tips2nya oke banget. terutuma yg klakson pendek saat nyalip kontainer, komunikasi antar pengguna jalan memang perlu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kontainer itu menurut saya adalah raksasa yang sangat hati-hati. Meski sering kita dengar kecelakaan yang melibatkan kontainer. Mereka sudah berusaha, namun karena badannya besar ya ada batas kontrolnya.

      Hapus
  13. iya, saya nyetir di zona aman aja deh. biasa aja, gak kenceng2 jalannya. serem, zamannya kecelakaan kan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita ciptakan zona aman sendiri dalam berkendara. Semoga selamat sampai tujuan

      Hapus
  14. kalau di deket rumah, palaing bermasalah sama anak-anak dibawah umur yang udah pada ngendarain motor. Ngeri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kalau motor dipegang oleh anak di bawah umur berarti ada masalah dengan orang tuanya. Orang tuanya sudah berani menempatkan anaknya ke dalam bahaya dengan memberikan motor.

      Hapus
  15. semoga para bikers mengaplikasikan tips2 di atas...
    insya Allah selamat di jalan... Aammiin... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga kita selamat dalam berkendara di jalan

      Hapus
  16. aku setiap hari juga lewat kalimalang kalau mau ke kantor, wah jangan-jangan kita sering ketemu di jalan hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan jangan kita malah berdampingan dalam berkendara hahahaha

      Hapus
  17. kalau waktu luang saya juga bisa keliling kota dengan motor butut andalan,... tips dia atas bakal di prakekan hehehe thaks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berkendara dengan aman semoga menikmati perjalanan dan selamat sampai tujuan

      Hapus
  18. Pengendara hari ini kayaknya udah jauh dari falsafah "sing waras ngalah"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngalah untuk keselamatan bersama akan lebih baik daripada celaka bersama

      Hapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih