Senin, 02 Februari 2015

Belum (Tidak) butuh

Saya ditawari sebuah jam tangan, bagus sih menurut saya. "Murah mas, hanya 200rb an langsung bisa meningkatkan level kegantengan." Gubrak. kalaupun saya berniat jawab, saya bisa saja langsung menjawab dengan cara unik. "Maaf mas saya sudah punya obat nggateng sendiri" sambil mengeluarkan sesuatu dari saku belakang dan segera merapikan rambut. Sisir. Tapi untungnya jawaban saya hanya berkata-kata di dalam hati saja.

Saya juga menemukan sebuah layar televisi besar. Keren sekali, tajam warnanya. Lumayan saya bisa menonton film gratis di tengah-tengah keramaian. Selang berdiri tidak lama, sekitar 5 menit saya didatangi mbak-mbak. "Itu TV ada kabelnya mas." sambil menyodorkan sebuah brosur dengan tabel rincian biaya. Saya berpura-pura menjadi pelanggan yang tertarik. Bertanya pertanyaan gak penting. Dapat berapa kabel, dikasih saluran apa saja, ada internetnya gak. Sebenarnya saya ingin ngobrol lebih lama lagi, tapi ya sudahlah saya gak pengen PHP orang. Kalau belum butuh ya ditinggal saja.


Saya kan orang pekerja yang sebagian besar ada di pabrik, jadi jarang sekali menyaksikan televisi.
Ketika saya masuk ATM beberapa kali saya menemukan penawaran tersebut. Saya masuk ATM bukan untuk ambil uang, melainkan hanya mengecek saldo apakah sisanya masih cukup atau tinggal sekian koma. Artinya semoga setelah melihat angka yang ada di layar saya tidak koma. Ada kartu kredit, ada kartu flash, ada kartu sakti. Saya masih berpikir panjang. Saya butuh apa enggak sih dengan yang ditawarkan ini? Saya perlu apa enggak?

Masih dengan pengalaman lain tentang penawaran ini. Termasuk penawaran pun kartu kredit dan asuransi via telp. Entah mengapa nomer HP saya bisa ada di tangan mereka, padahal saya kan bukan artis, nomer saya juga jarang diekspos. Saya berusaha untuk mendengarkan paparan yang dibacakan. Meskipun saya tahu kalau dia sedang membaca teks, bukan sedang bertelepon dengan saya. Setelah selesai dia ngomong, saya akhiri dengan kalimat, "Mohon maaf saya masih belum berminat. Kalau saya berminat saya akan mengunjungi kantor cabang saja untuk mengurusnya."



Maksud postingan kali ini adalah sebenarnya ada di paragraf ini.
Eh, tiba-tiba di tengah malam saya terima sms dai nomer tak dikenal

JUAL KACAMATA TEMBUS PANDANG. Dapat tembus kain,plastik, wol, jeans kertas, papan dll. info hub 0857TRSKN-SNDR

Ini membuat saya mikir, buat apa kacamata tembus pandang ini? Saya masih belum punya kepentingan seperti James Bond. Saya juga gak mau ikut-ikutan urusan bos-bos yang sedang meeting di ruangan sebelah, ngapain ikutan ribet. Eh, disebutkan tembus kain? Hayoo, apa yang sedang anda pikirkan hahahaha

34 komentar:

  1. Kayaknya seru juga ya kalo punya kacamata tembus pandang... bisa tau di ATM masih bisa ambil duit apa nggak.. hahaha...

    Saya juga sedang menerapkan hidup hemat, kalo bukan kebutuhan primer yah nanti saja... dahulukan yg utama :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya seru tuh, ATM sudah antri panjang begitu sudah di depan malah uangnya habis whaaa. kalau punya kacamata tembus pandang kan gak usah pake kecewa seperti itu

      Hapus
  2. Bener banget tentang tipi kabel. Kalo sebagian besar waktu dihabiskan di luar rmh, TV kabel bener2 Ga perlu. Hohoho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih termasuk orang luar biasa mbak, biasanya sih di luar. Pulang ke rumah untuk nonton TV hanya sebentar waktunya, selebihnya untuk istirahat.

      Hapus
  3. hahaha..jadi nya mau juga punya kacamata tembus pandang nih, kalo ada pasti aku beli :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak lho mbak SMS-SMS seperti itu. Saya justru sedang menanyakan kemampuan alat itu. Bener gak sih? Kok sampai sekarang belum ada konfirmasi atau testimoni tentang kacamata tersebut. Mbah google pun belum terlihat barangnya

      Hapus
  4. saya juga pernah beberapa kali menerima sms seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha pernah ya, coba ditanya bisa ketemuan di mana gitu. Pengen tahu saya orangnya kayak apa dan barangnya kayak gimana. Soalnya saya penasaran (lhoh ... katanya gak butuh hahahaha)

      Hapus
  5. Hahaha setuju dengan sisirnya.
    Suami saya kalau sisiran juga tambah ganteng :)

    BalasHapus
  6. Kacamata tembus pandang tuh tuk melihat kotak infaq masjid, Mas.
    Ada isinya, apa tidak? Hi...7x

    @nuzululpunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. oiya masuk akal masuk akal... kalau pas lihat ternyata di dalam kotak infaq masjid kosong langsung pegang dompet dan mengisinya

      Hapus
  7. hahahaha..saya juga selalu berharap kalo tiap liat saldo di atm ga bikin saya koma mas... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahah deg degan juga ternyata dengan angka yang tertampil di ATM. Kalau masih takut gak usah dilihat saja mbak

      Hapus
  8. Wah ini teknologi dari kantong ajaibnya Doraemon ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kantong doraemon sayangnya gak dijual, lha ini kacamata tembus pandang katanya sih dijual. Saya jadi pengen lihat barangnya dulu (lhaaaa ...)

      Hapus
  9. Mungkin dibutuhkan para jomblo untuk melihat isi hati gebetannya :P

    BalasHapus
  10. mau dong kacamata nya, buat tembus2 sesuatu hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dirimu kok penasaran si mas?! Padahal saya juga penasaran dengan kacamata ini lho

      Hapus
  11. wkwkwkw saya sering banget tuh, di sms sama yang jual kacamata tembus pandang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kalau ditelusuri, barangnya bener bisa bekerja dengan yang diharapkan atau tidak? Belum ada yang konfirmasi kebenaranya tapi iklannya sudah masif

      Hapus
  12. Apa benar ada kacamata tembus pandang di dunia nyata ini..

    BalasHapus
  13. Masa bekerja sih kacamata tembus pandang itu? Hahaha

    BalasHapus
  14. kacamata itu pasti miniatur alat ronsen di radiologi rumah sakit :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa jadi ... bisa jadi. Sehingga dalam diagnosa dokter tidak perlu lagi melakukan pebedahan. Keren kan ....

      Hapus
  15. Iklan lain versi sering saya terima dengan potongan harga sampai 70%. Kalo lagi ada pulsa gratis saya jawab: ambil untuk ente aja dah...

    BalasHapus
  16. Kacamata tembus pandang....lah kalau tak tembus pandang ibarat tempurung penutup mata dong.
    Meramu pernyataan belum eh tidak butuh yang membuat nyaman sang penawar dagangan yang menggebu-gebu ah.
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kacamatanya belum pernah terlihat di mbah Google mbak. Kalau ada barangnya, saya pengen coba dulu (lhooo katanya gak butuh?)

      Hapus
  17. saya sering banget tuh ditawarin kacamata tembus pandang, dipikir2 buat apa juga ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayyooo buat apaaaaa ... Saya bisa membaca pikiran lhoo

      Hapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih