Jumat, 27 Maret 2015

Menoleh ke belakang

Sederhananya, kegiatan apa yang membuat kita untuk menoleh ke belakang? Yup, sudah pasti saat nyetir di jalan raya. Mungkin ada yang jawab "pas dipanggil dari belakang". Ayo, apa lagi? Ternyata tidak banyak kegiatan yang membutuhkan menoleh ke belakang. Atau ada lagi kegiatan yang menyebabkan harus menoleh ke belakang? Coba sebutkan

Ketika di jalan raya, memastikan bahwa kondisi di belakang aman untuk hal-hal yang akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan. Apakah itu mau belok ke kiri, belok ke kanan, mau ngebut atau bahkan mau ngerem mendadak. Dengan informasi pandangan tersebut, dipakai sebagai bahan pertimbangan agar tidak membahayakan kondisi yang di belakang.


Menoleh ke belakang jangan terlalu lama. Kalau bisa sesingkat mungkin karena kondisi tangan ada di kemudi dan kendaraan sedang berjalan. Menurut pengalaman saya, melihat ke belakang paling luaamaaa adalah setengah detik. Kalau bisa sih secepat mungkin, namun setengah detik itu sudah cukup. Karena menoleh ke belakang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan saja untuk digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan. Karena mata harus segera fokus kembali ke jalan yang di depan demi keselamatan.

Jangan sampai terlena dengan apa-apa yang ada di belakang. Akan kita temui kejadian-kejadian di belakang itu beraneka ragam. Oh ternyata di belakang ada mobil ferrari sehingga terpesona dan melihatnya terus menerus. Oh ternyata plat nomer kendaraan di belakang itu bautnya lepas satu jadinya miring dan hampir jatuh. Seakan-akan ingin memperbaiki agar plat nomer tersebut kembali di tempatnya. Oh warna catnya kok gak masuk, oh dia malah gak pake helm, oh kacanya pecah dan dilakban.

Dari sekian banyak kejadian dan gambaran yang ada di belakang tersebut ternyata tidak penting semua. Yang harus diambil adalah hal-hal yang diperlukan saja saat menyetir. Ada berapa jumlah kendaraan di belakang, berapa jaraknya, berapa kecepatannya.
Kemudian pikiran menghitung dengan cepat, memprediksikan ini itu.

Saat menoleh ke belakang, tangan tetap di kemudi, otomatis mata harus kembali fokus ke depan. Karena kendaraan ini sedang dalam kondisi berjalan, tidak boleh fokus pada yang lain selain jalan raya dan keselamatan. Terlambat fokus sedikit saja kendaraan akan menabrak. Apalagi terlena dengan hasil menoleh ke belakang itu, apalagi sok bisa mengubah, apalagi menderita!

Kamu itu sedang nyetir kehidupanmu. Menolehlah ke belakang sebentar saja. Bersedih boleh, tapi gak usah menderita dengan yang ada di belakang. Kenangan-kenangan indah boleh dibangkitkan, asal tidak terhanyut dengan romansa masa lalu. Romansa dibangkitkan untuk memberikan tenaga sekarang. Karena hidup itu adalah sekarang, tangan sedang mengendalikan hidup dan mata harus melihat ke depan untuk merencanakan apa-apa yang harus dilakukan di masa mendatang.

13 komentar:

  1. menoleh ke belakang boleh tapi ingat di depan penting

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya yang penting adalah depan karena kendaraan ini melaju ke depan yang membutuhkan fokus.

      Hapus
  2. menoleh ke belakangnya pakai spion mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pakai spion malah bisa lebih cepat lagi mengetahui kondisi belakang.

      Hapus
  3. Menoleh ke belakang sejenak, untuk mengambil pelajaran dari beberapa kesalahan agar tak diulangi ketika telah berjalan ke depan.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu baru bener beb, jangan terlalu lama terlena dengan apa yang ada di belakang.

      Hapus
    2. Iya dongs, Bang.. Aku kan pintel :3

      Hapus
  4. Sesekali memang harus menoleh ke belakang ya, asal jangan sering2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau terlalu sering malah nanti bisa nabrak ya mbak

      Hapus
  5. itulah kenapa menoleh ke belakang, sebaiknya dilakukan sesekali aja. Itupun jangan lama-lama, ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menoleh ke belakang untuk merencanakan langkah-langkah ke depan selanjutnya. Fokusnya ada di depan, jadi sesekali saja menolehnya dan tidak usah terlalu lama

      Hapus
  6. kiat menoleh ke belakang untuk keamanan melaju ke depan.
    bila gamang melaju ke depan berhenti di pinggir sejenak daripada tolah-toleh ke belakang yang membahayakan diri dan sesama.
    Trim Mas, ikutan belajar mengelola menoleh ke belakang. Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang untuk lebih amannya adalah minggir sejenak, berhenti dan melihat kondisi belakang. Sayangnya roda kehidupan berjalan terus tidak ada kata berhenti. Berhenti artinya tergilas waktu dan tertinggal di masa lalu

      Hapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih