Senin, 10 Maret 2014

Wawancara 2

Dalam sebuah wawancara terkadang ditemukan pertanyaan yang tidak berkaitan dengan apa yang sedang dibicarakan.Anda mungkin pernah mendengar  atau mengalami pertanyaan-pertanyaan berikut :

"Gunung atau pantai?"
"Why are manhole covers round?"
"Ada berapa kucing di Jakarta?"
"Bagaimana Anda menimbang seekor Gajah tanpa Menggunakan Mesin Penimbang?"
"Apakah anda melihat sesuatu saat anda berjalan dari lobi ke ruang ini?"

Apakah pertanyaan ini pertanyaan jebakan? tidak. Pertanyaan di atas bukan jebakan karena tidak ada jawaban benar atau salah. Sebuah wawancara yang baik membutuhkan lebih dari sekedar pertanyaan data. Pertanyaan yang cerdas diarahkan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam terhadap kandidat serta kebiasaaan perilaku sesuai dengan yang diinginkan.


Saya pernah punya pertanyaan seperti itu. Maka saya memaksa anda untuk membaca postingan saya yang ini beberapa tahun yang lalu

Jawaban yang muncul memang beragam, bahkan beberapa terkesan masuk akal meskipun pertanyaannya tidak masuk akal. Jawaban para kandidat tidak ada yang benar maupun yang salah, hanya saja jawaban yang muncul itu sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Naah, analisis saya terhadap jawaban kandidat sebagai berikut :

Kandidat 1 :
Kandidat ini adalah tipe engineer. Berpikir berdasarkan proses, mengambil kesimpulan berdasarkan data yang ada, bahkan kalau tidak ada data, dia akan membuat data sendiri. Kandidat ini jika menemukan rumusan "mendung + angin = hujan" tidak akan percaya begitu saja. Dia harus menemukan data, atau paling tidak membuat data sendiri bahwa dari sekian mendung dan dari sekian angin hanya sekian persen yang menghasilkan hujan. Bahkan demi mendapatkan data yang valid, tidak jarang pemakaian ilmu statistik mutlak penggunaannya.
Tipe engineer sudah dididik dalam melakukan percobaan-percobaan sebelum mengambil kesimpulan. Bahkan ketika kesimpulan sudah ada pun harus diuji lagi dengan percobaan lain yang setara, apakah kesimpulan tersebut masih berlaku atau terdapat anomali kejadian yang tidak dapat diprediksi.

Kandidat 2
Kandidat ini adalah tipe penegak hukum legal. Apa yang tertulis di dalam buku, aturan, pasal-pasal yang ada harus diikuti. Kandidat ini sangat cocok bekerja di bagian GA atau EXIM. Bagian GA dan EXIM sangat erat sekali dengan hukum-hukum yang berlaku. Aturan pemerintah daerah, aturan pajak, aturan ekspor impor, aturan legal, aturan bea cukai, aturan kesehatan lingkungan, aturan keselamatan kerja,
serta aturan-aturan tertulis lainnya sangat cocok dipegang oleh kandidat seperti ini. Dia mudah berargumen dengan hukum yang sudah tertulis, hafal di luar kepala. Tidak ada pengecualian apapun terhadap kesalahan karena ketika ada kesalahan akan susah sekali prosedur untuk memperbaikinya.

Kandidat 3
Kandidat yang ini sangat cocok untuk posisi humaniora. yang berhubungan dengan banyak orang. Dia lebih menitik beratkan kepada hubungan sesama meskipun ada hal-hal yang harus dipenuhi dengan angka-angka. Kandidat ini cocok ditempatkan sebagai CSR, Marketing, Trainer. Dia akan berpikir berdasarkan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan orang. Dia hanya membutuhkan konteks yang tepat untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Berbeda konteks akan beda juga jawabannya.

Kandidat 4
Kandidat ini hanya memilih praktis. Cara gampangnya, dia hanya jawab tidak tahu, cari aman. Tidak ada pengembangan jawaban dari berbagai kemungkinan sisi lain. Lha memang kalau dipikir secara logika ya tidak ada jawabannya. Pertanyaan saya juga gak logis, sehigga saya juga tidak menuntut jawaban logis. Dari jawaban ini, saya tidak mendapatkan alasan untuk menerima kandidat ini.

Demikian penjelasan saya. Semoga kalian yang pernah berhadapan dengan saya tahu apa maksud pertanyaan saya dulu. Sampai jumpa di wawancara mendatang (kalau ketemu lagi). Terima kasih

37 komentar:

  1. Mohon ijin copy ya tuk mempersiapkan wawancara, sungguh sangat berharga.....semoga yang mewawancara Mas Mandor hehe....
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. monggo langsung dipraktekkan saja di tempat lain yang punya pertanyaan-pertanyaan aneh itu, semoga nanti ada kesempatan ketemu dengan saya lagi

      Hapus
  2. kadang pertanyaan seperti itu diperlukan untuk mengetahui potensi dan minat si calon karyawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, pertanyaan di luar kebiasaan langsung bisa menunjukkan pribadi masing-masing secara spontan

      Hapus
  3. Waduh, emang kalo ngelamar kerjaan jaman sekarang pertanyaannya aneh-aneh begini yah bang Mandor?

    Kejem amat sih bagian HR nya...hihihi...

    Tapi makasih karena udah dikasih kisi kisi nya yaaah...
    Lumayan yah buat nge test anak anak ku nantinya...hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya untuk pertanyaan awal sih standar saja. Nama, alamat, lulusan, prestasi kerja sebelumnya serta kemampuan apa saja. Kandidat terpilih yang tersaring kan terkadang susah sekali untuk milihnya. Masak harus dikocok pakai dadu, kan gak lucu.
      Pertanyaan nyleneh seperti ini bisa jadi sebagai alat pemilih berikutnya karena jawaban tidak akan sama

      Hapus
  4. informasinya sangat bermanfaat mas salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga bermanfaat jika menghadapi wawancara di tempat lain

      Hapus
  5. Banyak yg gagal melamar
    Mentok nya di wawancara :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naah untuk itulah saya berbagi pertanyaan yang tidak pernah terjawab ini, semoga di lain kesempatan bisa lolos

      Hapus
  6. wah ... andai ada yg mau diwawancarai tentu senang baca tulisan di atas ya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga tidak ada yang tahu bocoran tulisan ini xixixxi

      Hapus
    2. Kalau ada yang tahu ya bocor dah rahasia pertanyaan pamungkas saya xixixi

      Hapus
  7. itu hubungannya jumlah kucing sama penerimaan karyawan opo thoo :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dia harus berpikir secara logis menggunakan pengandaian mbak. Jika xxx maka xxx, jika bintaro luasnya xxx diperkirakan jumlah kucingnya xx, maka luas jakarta sekitar xxx dari bintaro sehingga kucingnya sekian.
      Perbandingan dan pengandaian ini penting untuk kandidat seperti surveyor, estimator, pemegang tender. Diharapkan dia bisa memutuskan secara kasar ini masuk, ini terlalu mahal, ini markup, ini manipulasi, dan sebagainya

      Hapus
  8. Berarti pertanyaan yang gak nyambung itu sekaligus sebagai tes psikologi gitu ya Bang. Mirip seperti pertanyaan minta gaji berapa? walaupun berhubungan pertanyaan itu kadang suka biking galau. dijawab tinggi nanti gak diterima, tp klo dijawab rendah efeknya dibelakang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, jawaban spontan bisa menunjukkan cara berpikirnya.
      Bahkan pertanyaan gaji yang sering membuat galau ituh, harus dipikirkan masak-masak, yang penting bukan jumlahnya, yang penting adalah alasannya kenapa sejumlah itu.

      Hapus
  9. Berarti semacam pertanyaan untuk mengetahui psikologis ya om

    BalasHapus
    Balasan
    1. semacam itulah, saya menggali kemampuan masing-masing kandidat

      Hapus
  10. kucing dijakarta, jumlahnya 2: jantan dan betina

    BalasHapus
    Balasan
    1. masuk akal, masuk akal. Kalau saya masih gak ngerti berarti akal saya gak masuk wakqkqkkq

      Hapus
  11. untuk menghadapi wawancara kerja, kita memang harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu, termasuk mental

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, jangan sampai gara-gara pertanyaan nyeleneh seperti ini langsung gugup, down gak mau jawab.

      Hapus
  12. Wah.. dapat bocoran kalo iseng melamar kerja lagi nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha saya malah berencana untuk melamar menjadi murid kerajinan flanelnya mbak

      Hapus
  13. gak jadi melamar kerja akh....
    ( lagipula siapa yg mau menerima wong sepuh kayak aku gini....hehehe)

    pertanyaan2 yang gak pernah ada jawabannya atau malah pertanyaan nyeleneh yang perlu jawaban nyeleneh juga ya , Pak Mandor :)

    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. naah itu maksud saya, pertanyaan nyeleneh tidak butuh jawaban akurat, yang penting logis aja.
      Lhoo kalau saya menghadapi bunda, saya langsung terima saja gak pake pertanyaan kayak gini :)

      Hapus
  14. Menimbang gajah tanpa pakai mesin timbangan itu berarti harus tahu dulu volume gajahnya berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar, dan ada cara yang logis secara fisika. Bocorannya seperti ini (ini hanya salah satu jawaban)
      1. Gajah dimasukkan ke dalam kolam yang penuh, volume luberan air ketika gajah dimasukkan kan bisa dihitung.
      2. Air kolam yang berisi gajah dikasih garam sedemikina hingga gajah berada di tengah-tengah air, tidak di dasar kolam dan tidak mengambang di atas air. artinya gaya tekan air kolam mampu mengangkat beban berat gajah. dari situ bisa dihitung berat jenis air (yang diasumsikan sama dengan berat jenis gajah).
      3. Perkalian berat jenis air garam dan volume luberan, menghasilkan berat gajah.

      wahahaha bocoran tingkat dewa

      Hapus
  15. Dalam beberapa kesempatan wawancara, saya tidak pernah menemukan pertanyaan usil seperti itu. Tapi kok jadi penasaran ya pengen ditanyain kayak gitu juga. *update cv*

    BalasHapus
  16. Dalam beberapa kesempatan wawancara, saya tidak pernah menemukan pertanyaan usil seperti itu. Tapi kok jadi penasaran ya pengen ditanyain kayak gitu juga. *update cv*

    BalasHapus
    Balasan
    1. siaap, langsung ditunggu di meja saya

      Hapus
    2. siaap, langsung ditunggu di meja saya

      Hapus
  17. jadi kapan saya di wawancara? :)

    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih