Senin, 27 Oktober 2014

Pujian sedikit

Mungkin sebagian dari anda pernah membaca cerita motivasi tentang seorang penari yang dikirim secara viral di email. Cerita tentang seorang penari yang ingin menunjukkan tariannya kepada seorang pakar yang sedang berkunjung di kota tersebut. Kalau masih belum pernah, langsung saja cari di mbah google tentang "Impian Yang Terbuang" atau "Kisah Penari Berbakat". Berikut paragraf cuplikannya,

Si ibu ini sangat terkejut mendengar jawaban sang pakar. “ini tidak adil!” seru ibu itu. “Sikap anda telah mencuri semua impian saya pada waktu itu. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit? Anda seharusnya memuji saya, dan bukannya mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan toko!”
Si pakar menjawab lagi dengan tenang, “Tidak ... tidak, saya rasa saya telah melakukan hal yang benar. Anda tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikan anggur itu enak. Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton 10 menit untuk membuktikan tarian anda bagus. Malam itu saya sudah sangat lelah setelah pertunjukan. Dan sejenak saya tinggalkan anda, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap anda mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi anda sudah pergi ketika saya keluar. Dan satu hal yang perlu anda camkan, bahwa anda mestinya fokus pada impian anda, bukan pada ucapan atau tindakan saya.”


Memang benar bahwa pujian itu bermata dua, sayangnya sang pakar hanya melihat sisi buruknya saja. Bahwa pujian itu selalu menjerumuskan. Sehingga tidak ada pujian terucap, bahkan sekedar komentar pun tidak. Dia berpikir sang penari akan menemukan dengan sendirinya, suatu saat akan mengerti bahwa permintaan pujian itu akan menghancurkan karir dan pencapaiannya.

Saya terkejut membaca kisah ini. Dan inspirasi yang saya dapatkan adalah berbeda dengan kesimpulan yang ada. Saya cenderung mempertanyakan sikap sang pakar secara keseluruhan cerita. Karena sikapnya itu tidak bisa dipakai dalam inspirasi motivasi.

Menurut saya, meninggalkan pertunjukan orang yang sedang bersemangat tanpa komentar apapun sangat menghancurkan. Tidak semua orang bisa terima perlakuan seperti itu. Mungkin orang akan sakit hati jika dikritik, boleh jadi sebuah pujian akan melambungkan hatinya. Tapi memang harusnya ada ucapan respon dari sang pakar.
Bahwa ternyata pujian itu perlu. Pujian itu termasuk salah satu perhatian. Dengan meninggalkan begitu saja itu sangat tidak menghargai. Hati siapa yang tidak hancur ketika hasil karyanya ditinggal begitu saja.

Ucapan selamat yang tidak seberapa itu ternyata sangat berarti bagi seseorang sehingga bisa memacu untuk berbuat dan berkreasi lebih baik lagi. Pengalaman saya bahwa pujian kecil itu membangkitkan semangat.
Ternyata orang-orang itu punya sisi kanak-kanak, mereka tidak anti pujian. Senang terhadap pujian. Apa salahnya memberikan sedikit pujian agar orang tersebut menikmatinya. Anak-anak kecil pun senang ketika diberikan pujian atas kemenangannya. Meskipun keesokan harinya ada tuntutan untuk meningkatkan prestasinya. Pujian itu untuk Memberikan apresiasi terhadap hasil latihan yang telah dilakukannya. Memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapainya.

Cobalah untuk mengucapkan terima kasih atas sebuah bantuan. Bahkan jika ucapan anda dianggap basa-basi atau terlalu memuji. Saya pernah melakukannya.
Pernah saya stuck utak-utik program PLC sebuah mesin namun tetap saja error. Datang seorang rekan dari engineering melihat saya sedang kesulitan. Setelah melihat dengan seksama urutan algoritmanya. Dia mengambil flash disk untuk copy sebagian program miliknya. Dan voilaa ... program berjalan mulus tanpa error.
Saya berucap terima kasih kepadanya berulang. Atas bantuannya maka selesai pula permasalahan saya. Dia menganggap itu hanya basa-basi dan terlalu memuji. Akhirnya saya diam sejenak, kemudian berucap terima kasih secara serius dan bilang dia memang hebat. Akhirnya dia menerima ucapan terima kasih saya beserta pujian saya.

Anak-anak saya di pabrik berjumlah ratusan. Sebagai mandor di pabrik ini, setiap bulan selalu diadakan penilaian group line produksi terbaik. Secara produksi total bulanan akan ada reward dari manajemen pabrik. Produksi total diperhitungkan di akhir bulan.
Saya melakukan penambahan kecil. Saya kumpulkan data hasil harian produksi per shift per grup selama sebulan. Data hasil produksi per group per shift beragam. 7.800, 8.200, 8.500 bahkan ada group yang berhasil memecahkan rekor bulan ini hingga 10.300 per shift.
Untuk grup line dengan pencapaian rekor tertinggi itu, saya berikan beng-beng kepada seluruh member group line. Hasilnya luar biasa. Bulan berikutnya seluruh group berlomba mengejar rekor hasil produksi per shift itu.
Pemberian saya dianggap sebagai pujian dan perhatian oleh anak-anak sehingga menambah semangat kerja di bulan berikutnya. Padahal kalau dipikir harga beng-beng berapa? Sedangkan member group line tidak lebih dari 30 orang.

Saya sendiri juga sering memberikan pujian atas hasil kerja sendiri. Sambil menepuk pundak sendiri saya berucap "Selamat, sore ini telah berhasil salaman dengan 6 orang. Ini kopi panas untuk merayakan keberhasilanmu hari ini."Anda pasti tahu, setiap saya bersalaman artinya orang tersebut setuju membayar saya seharga 5 juta.

Pujian kecil itu membangkitkan semangat, tidak ada yang salah. Ketika mendapatkan pujian, terimalah, kemudian kembalikan kepada sang pemilik Puji-pujian, Alhamdulillah.

12 komentar:

  1. Alhamdulillah ... tindakan anda luar biasa .... memang efek pujian atau ucapan terima kasih itu luar biasa, Kita sendiri pasti merasakannya bila dihargai :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Berdasarkan pengalaman memang pujian sedikit itu memberikan dorongan semangat. Maka cerita motivasi yang saya sebutkan di atas kok rasanya tidak cocok dengan saya.
      Makanya saya tuliskan posting tandingan ini :)

      Hapus
  2. pujian untuk anak-anak juga berguna sekali bisa membangkitkan rasa percaya dirinya ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benar bunda, apalagi anak-anak. mereka akan sangat bersemangat ketika mendapati pujian

      Hapus
  3. Iya mas, saya sering lho menepuk pundak sendiri dan berseru "I am proud of you" kalau lagi sedih atau kecewa #eeaa curcol hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar mbak Orin, siapa lagi yang mau menghibur disaat orang lain tidak tahu apa yang kita mau. Diri sendiri adalah yang paling tahu ...

      Hapus
  4. Pujian kuucapkan setiap hari mas buat ibu mertua, sambil dipeluk plus dicium, jadi beliau tambah gampang dirawat, semakin dipuji semakin ringan merawatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi kalau pujian diucapkan kepada orang tua. Siapa yang tidak senang. Pasti hatinya berbunga-bunga

      Hapus
  5. Wwaaah...saya juga sepakat dengan memberikan pujian terhadap diri sendiri. Selain menambah semangat juga bisa untuk menghibur diri. Hihi....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pujian sedikit dan pujian terhadap sendiri yang bertujuan untuk menambah semangat kinerja ke depan itu baik.

      Hapus
  6. Meski sebentuk ucapan, selamat, atau makasih, tapi begitu mempengaruhi mood ya, Pak.


    BalasHapus

Ada komen, silahkan.
Mohon maaf jika tersandung Chapcha, setting saya sudah non-aktif tapi mungkin ini adalah kebijakan blogspot. Terima kasih